Terpantau Langgar Prokes, Asia Farm Dikhawatirkan Permudah Penyebaran Corona

Terpantau Langgar Prokes, Asia Farm Dikhawatirkan Permudah Penyebaran Corona

Pekanbaru - Asia Farm hadir dengan konsep perpaduan edukasi alam, hewan, reflika rumah dan berbagai destinasi menarik lainnya terpantau langgar protokol kesehatan.

Diduga hal itu terjadi karena tingginya animo masyarakat Pekanbaru terhadap keberadaan tempat rekreasi, namun hal ini diduga menjadi peluang tersendiri badi para pemilik modal.

Sejak dibuka untuk umum pada bulan April 2019 lalu, tempat wisata yang berlokasi di Jalan Badak Ujung, Kota Pekanbaru ini selalu dijejali pengunjung dari wilayah Pekanbaru mapun wilayah lain, seperti, kampar, Siak dan Pelalawan, tanpa terawasi oleh Pemko Pekanbaru. 

Sejak merebaknya pandemi covid-19 di awal Maret 2020, praktis, ada pembatasan dari pemerintah yang bertujuan untuk menekan penularan penyakit yang hingga kini belum ada obanya.

Sangat disayangkan, Triliunan dana telah dikucurkan pemerintah pusat maupun daerah demi mengurangi dampak dari pandemi ini sendiri bakal terbuang percuma.

Desember 2020 lalu sejumlah ahli pandemik mengatakan Corona virus akan bermutasi menjadi jenis virus baru yang diklaim lebih mematikan dari yang sebelumnya. 

Pemandangan kontras tampak di kawasan wisata Asia Farm Pekanbaru. Jumat (1/1/21), pantauan media dilapangan, tampak pengunjung berjejal antri di salah satu tempat diduga loket pembelian tiket.

Pengelola sepertinya abai terhadap himbauan pemerintah Kota pekanbaru untuk tetap mematuhi prokes sebagaimana di tempat lain.

Puluhan pengunjung berjejer tak berjarak. pihak pengelola barnama ibu Risma saat dikonfirmasi tidak berada di tempat. Sementara, pekerja enggan memberi keterangan terkait kondisi tersebut.

Samsul, warga yang kebetulan tinggal tidak jauh dari lokasi wisata ini menjelaskan, kondisi seperti ini sudah berlangsung lama.

"Kami tidak berwenang untuk menegor mereka pak, mungkin karena pengunjungnya juga yang tidak patuh, Itu kewenangan pemerintah pak, Lurah atau Camat, atau mungkin walikota agar turun tangan menertibkan," pungkasnya.**