Pemulung Dikawasan Aliran Sungai Ciliwung, Dikagetkan Kedatangan Mensos Risma

Pemulung Dikawasan Aliran Sungai Ciliwung, Dikagetkan Kedatangan Mensos Risma

Jakarta - Dengan rombongan kecil, mantan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini Risma yang kini jabat Menteri Sosial, blusukan ke kawasan aliran Sungai Ciliwung, di belakang kantor Kementerian Sosial.

Risma didampingi Dirjen Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat dan Inspektur Jenderal Dadang Iskandar dikatakan blusukan ini mengisi hari pertama berdinas, Risma tidak langsung menuju kantor.

Pada kesempatan pertama dari atas jembatan, tepatnya di Fly Over Pramuka, Jalan Pramuka Sari II, Risma berdialog dengan seorang pemulung. Ini seperti gaya kepemimpinannya saat menjabat Wali Kota Surabaya sebelumnya.

Risma berdialog menanyakan berbagai hal kepada pasangan suami-istri ini. Diketahui dari hasil memulung mereka mendapatkan hasil Rp 800 ribu/bulan. Sebagian dari penghasilan tersebut dikirimkan untuk anak mereka di kampung.

Risma mengajak pasangan ini untuk mau mengubah kualitas hidupnya menjadi lebih baik. "Bapak-ibu saya carikan ‘rumah’ jadi ngga perlu ada biaya ngontrak. Tetep cari sampah seperti ini. Nanti sampah dari Kementerian Sosial bisa untuk bapak. Sambil saya ajari usaha. Masak mau terus kaya gini, ya. Mau ya. Pemulung menjawab tidak bu menteri," katanya.

Setelah tadi di atas jembatan, kali ini, Risma memilih turun ke bawah jembatan. Untuk keperluan itu, ia harus rela memanjat tangga kayu seadanya yang sengaja dipasang warga setempat.

Persis di kolong jembatan, Risma menyaksikan beberapa keluarga yang sengaja tinggal di bawah kolong jembatan. Di salah satu sudut, tampak salah satu lokasi hunian gelandangan.

 

Kemudian Risma terus menyusuri bantaran kali sambal menyapa satu-satu penghuni di sepanjang kawasan ini. Kepada warga bantaran yang menyaksikan kedatangan rombongan ini.

Risma menyampaikan lagi keinginannya untuk mengubah nasib mereka, "bapak ibu, saya hanya ingin penjengan tinggal di tempat yang lebih baik. Ayo pak, mau ya pak," katanya.

Dari bantaran kali, Mensos Risma dan rombongan bergerak ke Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis "Pangudi Luhur" di Bekasi. Sesuai dengan namanya, Balai "Pangudi Luhur" merupakan bentuk respon Kemensos terhadap permasalahan gelandangan dan pengemis.

Balai "Pangudi Luhur" menyelenggarakan rehabilitas sosial yang bersifat sementara (temporary shelter). Di sini para "gepeng" mendapat layanan vokasi dalam jangka tertentu, di mana selanjutnya pemberdayaan dilakukan dengan bermitra dengan pemerintah daerah.

Gaya blusukan yang dilakukan Mensos Risma dimaksudkan untuk memotret dari permasalahan dari dekat, langsung dari titik permasalahan. Hal ini sejalan dengan pernyataan dia dalam sambutan pada acara serah terima jabatan, Rabu (23/12/20) sebelumnya.

Risma menyatakan, tidak akan mengubah gaya kepemimpinannya, yakni akan tetap blusukan sebelum ke melakukan tugas-tugas rutin sebagai menteri.**