Satu Dari Dua Pemalak Berbaju Ormas Positif Narkoba

Satu Dari Dua Pemalak Berbaju Ormas Positif Narkoba

Jakarta - Dari hasil tes urine dua pria berseragam ormas yang diduga melakukan pemalakan di rumah makan kawasan Kembangan, Jakarta Barat, satu positif.

Kapolsek Kembangan, Kompol Imam Irawan, membenarkan hal tersebut, "Chairudin alias Tompel (28) kedapatan positif amfetamin dan metamfetamin, sementara Ahmad Sutoyo (24) negatif".

Polisi menyebut, Chairudin dan Ahmad Sutoyo mengaku sebagai pengguna narkoba. "Chairudin pernah menggunakan narkoba terakhir pada Minggu tanggal 13 Desember 2020".

"Sedangkan Sutoyo pernah menggunakan narkoba jenis sabu-sabu sebulan yang lalu," ucap dia, Sabtu (19/12/20).

Sebelumnya, viral di media sosial rekaman video yang memperlihatkan aksi pemalakan pria berseragam organisasi kemasyarakatan (ormas) di rumah makan kawasan Kembangan, Jakarta Barat

Belakangan diketahui sosok pria berseragam ormas yang ada di dalam video itu adalah Chairudin alias Tompel (28). Kepolisian berhasil mengidentifikasi pelaku setelah mendalami rekaman CCTV yang terpasang di rumah makan tersebut.

"Tim kami melakukan cek Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memutar rekaman CCTV. Kemudian mengintrogasi saksi. Setelah mendapat profil pelaku kemudian tim melakukan penyelidikan dan mengamankan pelaku," kata Imam Irawan.

Imam menjelaskan, pelaku bersama temannya Ahmad Sutoyo alias Toyo (24) tidak hanya memeras pedagang warteg. Imam membeberkan, ada lima pedagang yang didatangi dua pemalak itu pada Selasa, 15 Desember 2020.

Imam menceritakan, awalnya pelaku dan temannya sedang nongkrong sambil menenggak minum keras cap orangtua pada pukul 20.00 WIB. Rupanya, keduanya ingin membeli lagi minuman keras, tapi tak punya uang.

Temannya yakni Ahmad Sutoyo mengajak pelaku berkeliling mengendarai sepeda motor. Mereka mendatangi pedagang ketoprak yang mangkal di Jalan Srengseng Raya.

"Ahmad Sutoyo yang mengendarai sepeda motor memberhentikan sepeda motor, kemudian Chairudin turun sambil membawa celurit memalak pedagang ketoprak," ujar dia.

Imam mengatakan, pedagang ketoprak yang ketakutan itupun memberikan uang Rp 50 ribu. Tak sampai di situ, keduanya kembali menyasar pedagang yang ada di Simpang Jalan H Kelik. Hal serupa juga dilakukan kepada pedagang sate, pedagang wedang ronde, dan pedagang pecel lele.**