Ponsel Black Market Rugikan Produsen

Ponsel Black Market Rugikan Produsen

Kabar Tekno - Director Marketing Erajaya Group, Djatmiko Wardoyo mengatakan penyebaran ponsel black market sangat merugikan, untuk itu mengatur penyebaran melalui International Mobile Equipment Identity (IMEI) untuk itu dia mendukung pihak otoritas melakukan tindakan untuk mengurangi ponsel black market (BM).

"Pertama, pemerintah kehilangan potensi pendapatan pajak hingga 10 persen. Kedua, perlindungan konsumen yang patut dipertanyakan. Dengan membeli ponsel BM, konsumen tak mendapatkan garansi," kata Djatmiko.

Selain itu, pemain di bidang penjualan ponsel resmi seperti Erajaya juga ikut dirugikan, karena handphone BM harganya selisih jauh dengan aslinya.

"Dengan komitmennya yang mempekerjakan ribuan orang dan membuka toko offline menjadi terasa kerugiannya, Kalau bisa di-lock dengan IMEI itu, the most effective way," katanya.

Djatmiko mengatakan, industri sudah diajak berbincang mengenai pengaturan Imei oleh pemerintah, fokusnya adalah berapa lama peraturan IMEI akan diimplementasikan. Apakah dengan ponsel BM keluaran lima tahun lalu ataupun beberapa tahun ke depan.

"Aturan mengenai orang asing yang datang ke Indonesia ponselnya juga harus jelas, atau diadakan izin khusus," pungkasnya.**