Program KLHK Di Bengkalis Dinilai Akan Mubazir, Kalau tidak Disertai Tanggul Pantai

Program KLHK Di Bengkalis Dinilai Akan Mubazir, Kalau tidak Disertai Tanggul Pantai

Bengkalis - Kondisi pulau Bengkalis saat ini sangat memprihatinkan dimana setiap tahun luas pulau terus berkurang karena tergerus ombak.

Misalnya, areal Desa Muntai Barat, Bengkalis, jarak jalan umum dengan tebing pantai hayany tinggal 180 meter saja.

"Setiap kali pasang besar angin kencang tebing pantai yang merupakan perkebunan karet dan kelapa masyarakat jatuh kelaut kurang lebih 1 meter atau setidak tidaknya paling sedikit 30 meter," kata warga Bengkalis, Mamat, Senin (30/11/20).

Dikatakannya, setiap pulau pulau Bengkalis terancam jadi lautan atau setidaknya diperkirakan dalam waktu 6,5 tahun saja perkebunan, perumahan dan fasilitas umum desa Muntai barat sebagainya menjadi pantai lautan. 

Kemudian kata warga Desa Bantan, Air Baru, Lustarman, berapa hari ini benteng tanggul didaerahnya tidak dipasang akibatnya termasuk persawahan masyarakat telah jebol oleh abrasi pantai, puluhan hektare padi masyarakat hancur.

"Memang sudah ada upaya yang dilakukan oleh KemenLHK untuk pantai desa Muntai barat, desa Muntai dan desa Pambang pesisir dengan kegiatan pemulihan ekonomi nasional-padat karya mangrove atau penanaman mangrove sepanjang 10,50 km, tapi kami masih kawatir," katanya.

Saat ini ada upaya penanaman mangrove baru, ini akan efektif jika betul-betul di rawat dengan disertai dana perawatan itu beberapa tahun kemudiannya."Sementara abrasi setiap hari terjadi," katanya.

Solusinya yang paling efektif katanya, yaitu untuk segera membuat batu pemecah gelombang dengan segera paling lama tahun tahun 2022 yaitu sekurang kurangnya 30 kilometer.

"Kalau sekarang memang ada dilakukan pembangunan pemecah gelombang, sepotong-sepotong atau sekitar 3 s/d 5 kilometer sementara bagian yang tidak di buat pemecah gelombang mempengaruhi bagian yang telah dibuat pemecah gelombang," keluhnya.

"Jika mau menyelamat aset negara dari yaitu pulau Bengkalis harus segera dilakukan pembangunan pemecah gelombang sekaligus," pungkasnya.**


Video Terkait :