Di Tembilahan, Mahasiswa dan Ormas Sepakat Menolak Provokasi

Di Tembilahan, Mahasiswa dan Ormas Sepakat Menolak Provokasi

TEMBILAHAN - Untuk keutuhan NKRI khususnya di Kabupaten Indragiri hilir (Inhil) Tembilahan seluruh elemen sepakat menolak perpecahan yang diakibatkan provokasi.

Komitmen menolak perpecahan di deklarasikan Mahasiswa, organisasi masyarakat (ormas) hingga berbagai lapisan masyarakat se kota Tembilahan karena menurut mereka kegiatan yang bersifat intoleran, radikalisme, anti Pancasila bahkan aksi unras anarkis akan mengancam keutuhan NKRI.

Aksi damai demokrasi kompak kali itu diserukan dengan cara longmach keliling Kota Tembilahan, dibawah pengawasan TNI-Polri dengan memperhatikan protokol kesehatan, Kamis, 26 Nopember 2020.

Pantauan, ratusan iring-iringan elemen masyarakat keliling kota Tembilahan dengan lantang menyuarakan 'Indragiri Hilir tolak seruan provokasi' sarta sepakat menolak segala macam bentuk seruan yang mengakibatkan perpecahan antar suku, ras dan agama jelang pemilihan kepala daerah 9 Desember mendatang.

"Kita tolak segala bentuk seruan yang memprovokasi khalayak orang ramai yang menyebabkan perpecahan terutama dibidang sara jelang pemilihan nanti," ujar Anto Nababan pemuda batak asal Inhil itu, Kamis (26/11)

Tak hanya dari kalangan organisasi kemasyarakatan aksi damai keliling kota Tembilahan itu juga diikuti dari kalangan pelajar seperti mahasiswa. 

"Kami disini mewakili kalangan pelajar juga menolak segala bentuk seruang yang kiranya dapat memecah belah persatuan bangsa serta mendukung yang langkah yang dilakukan TNI-Polri demi terciptanya pilkada yang damai dan sejuk," ucap salah seorang Mahasiswa, Andi.

Sebab menurut Andi, gerakan tolak anarkis semata-mata untuk mengingatkan warga Inhil untuk tidak terprovokasi oleh oknum-oknum tertentu yang menginginkan perpecahan di Indonesia tidak terkecuali Inhil dengan cara menyulut emosi serta merusak fasilitas negara.

"Tujuan kita itu menolak unras yang anarkis. Bukan menolak demokrasi, kita semua tau tidak semua orang sepakat dengan undang undang Cipta Kerja, silahkan saja aksi tapi tanpa perbuatan anarkis. Karena kita ada timur yang lebih mengedepan etika dan estetika santun dalam tutur dan perbuatan," terangnya.

Terpisah Kapolres Inhil, AKBP Dyan Setyawan melalui Kasat Reskrim Polres Inhil, AKP Indra Lamhot Sihombing membenarkan deklarasi menolak unras anarkis secara serentak se-Kabupaten Inhil berjalan dengan aman dan lancar.

"Kita apresiasi teman-teman yang sudah turun kejalan dengan mendeklarasikan tolak unras anarkis. Karena emang ini budaya kita khususnya budaya melayu," ungkap dia.

Dyan berharap, jika ada masyarakat yang curiga melihat salah satu prilaku menyimpang warganya yang nantinya dikuatirkan melakukan provokasi dapat segera melaporkannya ke kantor polisi terdekat. (Sandar Nababan)