Pj Bupati Bengkalis Berikan Testimoni Abrasi Pantai, Solihin: Semoga Tahun Ini Dianggarkan
Bengkalis - Secara langsung pantai perbatasan antara Desa muntai dengan desa Muntai barat Kecamatan Bantan, Bengkalis, dikunjungi Pj Bupati Bengkalis H. Syahrial Abdi beserta rombongan dan turun ke lokasi abrasi guna memberikan testimoni, sekira jam 09.00 WIB pagi pada kamis (26/11/20).
Dalam sambutan H. Syahrial Abdi menyampaikan, untuk sebagai benteng alam dari ganasnya terjangan ombak selat malaka yang setiap waktu menghantam pulau yang dijuluki kota terubuk harus diselamatkan
Baca Juga :
"Demi selamatkan pulau bengkalis dari abrasi pantai yang kian menggila sepanjang pantai perbatasan antara Desa muntai dengan desa Muntai barat Kec. Bantan kita harus sama-sama bersinergi," katanya.
Syahrial katakan, Pemerintah Daerah Kabupaten tidak keberatan untuk memberikan bantuan biaya perawatan penanaman mangrove yang telah ditanami sepanjang sepuluh kilo lima ratus meter oleh kurang lebih 627 orang masyarakat sepanjang pantai tiga desa tersebut.
Baca Juga :
"Namun akan dikordinasikan secara teknis dengan pihak penyelenggara kegiatan," ujarnya.
Ulasnya, "sekarang ini sudah diakhir bulan November dan sudah hampir pembahasan atau ketuk palu untuk tahun 2021. Akan tetapi kita usahakan di APBD-P atau di anggaran lainnya."
Ditempat yang sama, Penggagas dan selaku ketua LSM Ikatan Pemuda Melayu Peduli Lingkungan (IPMPL) Solihin mengatakan, untuk perawatan sangat diperlukan, dengan harapan untuk pemkab Bengkalis setidaknya dalam jangka 1 tahun.
"Kita ingin solusi bagaimana untuk biaya perawatan satu tahun, jika tidak ada bantuan dari pemkab Bengkalis dan Provinsi ini akan sia-sia," tukas Solihin.
Di Bengkalis kata Solihin, seperti di Desa Jangkang dan Desa Deluk, abrasi perlahan-lahan terus mengikis kebun masyarakat dan fasilitas desa lain.
Di Jangkang, abrasi banyak mengikis kebun sawit dan karet. Di Deluk, tembok beton terbangun lebih awal hingga bisa menahan daratan yang tersisa.
"Masyarakat sudah empat kali tanam mangrove tetapi tak ada yang berhasil, kecuali dibentengi terlebih dahulu dengan timbunan batu-batuan pemecah ombak," kata pemuda yang sangat peduli pada lingkungan ini.
Sebelumnya, ketika bakau dan api-api masih banyak, daratan tak terkikis, nelayan pun mudah cari ikan dan udang.
"Pohon-pohon itu juga tempat nelayan berlindung kala musim angin dan ombak besar," katanya.
Ketika daratan terus terkikis, jarak dan lokasi tangkapan nelayan makin jauh. Sekarang, nelayan desa itu terpaksa libur berbulan-bulan melaut sampai angin utara selesai.
"Bagaimana menyelamatkan Bengkalis dari abrasi?, kalau tidak dibantu Pemkab Bengkalis. Untuk itu saya minta Pj Bupati segera menganggarkan APBD untuk penyelamatan Pulau Bumi Junjung ini," pungkas Solihin.**
Video Terkait :