Rekonstruksi Pembunuhan Dikebun Karet, Ini Faktanya

Rekonstruksi Pembunuhan Dikebun Karet, Ini Faktanya

INHU - Pembunuhan kepada seorang wanita, Maria (21) yang dilakukan tersangka inisial AA (30) pada hari Senin (9/10) sekira pukul 11.00 Wib 

mengungkap fakta pembunuhan kepada korban adalah berencana.

Sadisnya lagi, pisau masih tertancap diperut korban pelaku masih tega melakukan perkosaan.

Sejumlah fakta ini terungkap setelah dilakukan rekontruksi pembunuhan yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Inhu AKP I Komang Aswatama, Rabu 24 Nopember 2020 di tempat kejadian perkara.

Dalam rekontruksi kali itu tersangka memperagakan 24 adegan pembunuhan berencana dan sadis di kebun karet belakang rumah pelaku di Desa Batu Gajah Kecamatan Pasir Penyu, Inhu.

Kasat Reskrim membenarkan total adegan rekonstruksi sebanyak 24 adegan membuat terang perkara pidananya.

Rekonstruksi kali itu diawali dengan saat korban memasuki rumah tersangka untuk menagih hutang terlapor sebesar Rp 1,5 juta namun berujung pada pembunuhan dikebun karet.

Menurut Komang, pembunuhan berencana didasari rasa tidak suka sipelaku kepada korban karena acap kali menagih hutang dengan cara membentak sehingga pada hari kejadian Senin (16/11) lalu sekitar pukul 11.00 Wib pelaku dan korban kembali kontak melalui pesan singkat untuk janjian datang kerumah pelaku mengambil uang yang ditagih.

Namun naas bagi sipenagih utang, bukan untung yang dapat malah nyawa melayang.

Tersangka (TSK) ditangkap setelah menyerahkan diri ke Mapolsek Air Molek dengan pengakuan melakukan pembunuhan kepada seorang wanita dikebun karet tidak jauh dari rumah tersangka.

Bahkan keterangan awal TSK kepada Polisi mengatakan perbuatan pembunuhan yang ia lakukan setelah beberapa menit di dalam rumah pelaku mengajak korban ke kebun Karet untuk melakukan hubungan badan layaknya suami istri.

Usai melakukan hubungan badan korbanpun meminta uang kepada pelaku tapi pelaku tidak punya sehingga korban mencaci maki dengan mengatakan "Anjing Babi kau, adek kau lonte".

Kalimat cacian tersebut menyulut emosi sipelaku lalu mengambil sebilah Pisau yang telah dipersiapkan lalu menusuk perut korban dan ditinggal pergi karena memilih lari ke Kabupaten Tanah Datar Kecamatan Lintau Sumbar. (Sandar Nababan)