Hutan Mangrove yang Dibabat Pengusaha Tambak Udang Ilegal Bengkalis Ditanam Kembali

Hutan Mangrove yang Dibabat Pengusaha Tambak Udang Ilegal Bengkalis Ditanam Kembali

Bengkalis - Ternyata pembabatan hutan mangrove dipinggir pantai Bengkalis untuk tambak udang tanpa izin menyusahkan Kementerian LHK, sayang sampai saat ini belum ada upaya nyata dari pemerintah setempat untuk menertibkan tambak udang ilegal ini.

Padahal abrasi pantai kini sangat mengkhawatirkan, apalagi ditambah di bulan Desember ini gelombang laut sangat kuat, dari data yang ada luas pulau Bengkalis terus mengecil karena ulah pengusaha tambak udang ini.

Akibatnya kini Tim Inpektorat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan RI, prioritaskan obyek pengecekan terhadap kegiatan penanaman mangrove dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional-Padat Karya Mandiri.

rencana mangrove akan ditanam sejauh sepuluh kilo meter plus lima ratus meter sepanjang pantai desa Muntai Barat, Pantai desa Muntai dan desa Pambang Pesisir.

Terpantau Tim Inpektorat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutan RI, Pejabat dari BPDAS HL INROK dan Kepala KPH Bengkalis Pulau berserta empat staf nya langsung turun ke tiga lokasi Program Ekonomi Nasional Padat Karya Mangrove tersebut.

"Areal pantai desa Muntai Barat, desa Muntai dan desa Pambang Pesisir Kecamatan Bantan, Bengkalis, Riau, akan jadi prioritas," kata  Andri Gunawan selaku ketua tim pengecekan kegiatan dari inspektorat jendral KemenLHK RI kepada tim Media, Rabu (18/11/20). 

Jajaran Tim Inpektorat Jendral KemenLHK yang turun antara lain, Andri Gunawan,
Ikhsan Anshori, M. Ling, dan Prima Panji Mulya Permana.

Sementara dari BPDAS HL INROK, Kasie Evaluasi DASHL, Sigit Budi Nugroho, dari KPH Bengkalis, Asriyanto, mereka dipimpin langsung oleh Ir.Agus Rianto, MT berserta empat orang stafnya. 

Mereka tidak menemukan ada nya hal-hal yang janggal atas kegiatan penanaman mangrove yang dikordiner oleh KTH Mangrove IPMPL 1 Desa Muntai Barat, KTH Mangrove IPMPL 2 Desa Muntai dan KTH Mangrove IPMPL 3 Desa Pambang pesisir Bersama kurang lebih 650 Masyarakat.

"Terhadap Pelaksanaan kegiatan ke tiga kelompok tani hutan binaan LSM ikatan pemuda Melayu peduli lingkungan Melayu peduli lingkungan tersebut pantas mendapat aprisiasi, oleh karena cara mereka bekerja menerapkan asas tranparansi dengan memenfaatkan prangkat Informasi Teknologi seperti CCTV yang bisa Online dan dipantau dari jauh, kemudian menggunakan fasilitas Dron sehingga mudah dipantau oleh pihak pihak yang ingin melakukan pengecekan terhadap kegiatan," ujarnya.

Selain itu Ir. Agus Rianto, MT Kepala KPH Bengkalis Pulau pada kesempatan yang sama saat di lapangan turut juga memberikan aprisiasi atas kegiatan ketiga kelompok tersebut atas kecepatan waktu dan kerapian masyarakat melakukan penanaman mangrove disepanjang pantai yang dapat dilihat secara kasat mata secara langsung.

Dia berharap masyarakat dapat terus merawat hingga pohon mangrove yang ditanam benar-benar hidup dan bisa menjadi salah satu solusi dalam mengatasi persoalan abrasi pantai pulau Bengkalis yang selama ini menjadi persoalan keluh kesah masyarakat.**