Kontraktor IPAL Pekanbaru Meraub Untung, Warga Makan Debu

Kontraktor IPAL Pekanbaru Meraub Untung, Warga Makan Debu

Pekanbaru - Selalu tiap saat Azan berkumandang sekitar pukul 11.40 persis depan Mesjid Al'Ubudiyah di ruas jalan Rajawali, Sukajadi, Pekanbaru, terpantau kendaraan mengular, hal itu disebabkan proyek Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

"Kemacetan parah tiap siang dan sore terus terulang akibat pembangunan IPAL," kata warga, Jummaril, Sabtu (14/11/20) kemaren sore.   

Dilapangan tak terlihat seorang pekerja pun sedang melakukan aktivitas di lokasi, bahkan pengatur lalulintas perusahaanpun kabur.

Seperti dilakukan perusahaan dibanyak jalan, alat berat jenis Eskavator teronggok bahkan agak menjorok ke arah jalan, ditambah bahan material berupa tanah pun berserak tak teratur, hal inilah yang menjadi penyebab kemacetan parah. 

Warga menuturkan, pemandangan seperti terjadi setiap hari, bahkan menurutnya, pihak pelaksana proyek terkesan cuek alias tidak peduli dengan penderitaan warga setiap hari harus berdesakan dan makan debu.

Apalagi katanya, warga sekitar yang memiliki usaha sangat terganggu, pasalnya, pembeli jadi malas untuk singgah karena melihat situasi ini.

"Pokoknya sejak tahun 2019 mereka sudah mulai proyek ini, hingga saat ini belum ada kepastian kapan akan selesai, sementara warga dihadapkan dengan kepulan debu dan kemacetan," ungkapnya.

Katanya lagi, Perusahaan ini meraub keuntungan, sementara mereka makan debu, bahkan merugi selama proyek ini dilaksanakan di Kota Pekanbaru.

Pihak perusahaan PT Hutama Karya (PT HK) dan subkon tak pernah bisa dihubungi dilokasi.**