Sub Kontraktor Akui Pasokan BBM ke Telkomsel Inhu-Inhil Pakai Bersubsidi
INHU - Sub kontraktor PT Telkomsel, PT Tara Telco tidak membantah sudah sejak lama perusahaan mereka terpaksa belanja BBM solar bersubsidi untuk generator tower Telkomsel diwilayah Kabupaten Inhu, Inhil karena sering kehilangan.
Bahkan rekanan mengakui jumlah tower Telkomsel di dua kabupaten tetangga ini tercatat sebanyak 50 Site dengan estimasi pemakaian BBM solar setiap generator 20 KVA mencapai 20 ton per bulan atau sekitar 3,1 liter per jam.
BBM solar didapatkan dengan cara belanja BBM solar bersubsidi ke SPBU terdekat tapi dibayar diatas harga HET namun dibawah harga industri.
"Benar seluruh tower di Inhu dan Inhil yang kami tangani masih memakai BBM subsidi Pemerintah," jawab Manager PT Tara Telco, Amir, Sub Kontraktor PT Telkomsel.
Alasan PT Tara Telco (Amir-red) harus belanja BBM bersubsidi dari SPBU terdekat disebabkan setiap BBM industri yang mereka beli untuk generator tower kerap kehilangan.
"Masalahnya selama ini kita sering kehilangan BBM dilokasi. Ketika BBM sudah disuplai kelokasi untuk pemakaian sering tidak jumpa( hilang) oleh penjaga tower dan satu lagi, sulitnya mengantar BBM untuk tower di pulau pulau (Inhil) karena medannya harus ditempuh pakai kenderaan laut," sambungnya.
Selain kehilangan BBM dibeberapa Site, kejadian serupa kerap terjadi di Mess PT Tara Telco Tembilahan. "Akibatnya kami sering merugi," sesal Amir.
Namun demikian dia tidak membantah kontrak kerja pasokan BBM kepada PT Telkomsel diwajibkan harus pakai BBM solar Industri. "Kalau dalam kontrak, kami diwajibkan harus pakai BBM industri, jadi mereka gak tau, karena laporan kami juga pakai DO dan dokumen industri," paparnya.
Radio Transmision Power Operation (RTPO) PT Telkomsel wilayah Inhu - Inhil, Fajar, dimintai tanggapan lewat seluler hingga saat ini belum memberikan klarifikasi.
Ditelusuri dalam google, Perpres nomor 191 tahun 2014 tentang penyediaan pendistribusian dan HET BBM menerangkan sanksi pelanggaran dipenjara maksimal 6 tahun dan denda paling tinggi Rp 60 juta. ***