Usia 26 Tahun, Rezita Meylani Yopi Kandidat Termuda

Usia 26 Tahun, Rezita Meylani Yopi Kandidat Termuda

Rezita Meylani Yopi - Junaedi Rachmat

RENGAT - Kandidat calon Bupati Inhu Rezita Meylani Yopi nomor urut 2 kian hari semakin santer menjadi 'buah mulut' Masyarakat Inhu.

Pasalnya wanita yang belun genap berusia 27 tahun itu tercatat sebagai calon bupati termuda diantara empat kandidat calon lainnya.

Bahkan perempuan kelahiran 7 Mei 1994 silam itu di gadang-gadang menjadi calon bupati termuda di Indonesia bak suaminya H Yopi Arianto SE ditahun 2000 silam menerima rekor muri Bupati termuda di Indonesia di zamannya.

Penulusaran KabarRiau.com di google, selain Rezita menjadi cabup termuda di Indonesia nama lain juga muncul Kandidat cabup dari Kabupaten Barru Sulawesi Selatan atas nama  Mudassir Hasri Gani, justru setahun lebih tua.

Saat dikonformasi salah satu komisioner KPU Inhu, Risman melalui pesan singkatnya perihal cabup termuda di Indonesia dirinya mengatakan, yang pasti didalam aturan Undang-Undang (UU) Pilkada jelas diatur usia minimal untuk salah seorang cabup yakni 25 tahun.

"Undang-undang nomor 10 tahun 2016 tentang pilkada itu diatur bahwa usia minimal calon bupati yakni 25 tahun," ujar Risman.

Hanya saja Risman belum memastikan apakah nama Rezita menjadi cabup termuda se Indonesia karena KPU Inhu hingga saat belum croschek usia diseluruh paslon di Indonesia.

Konon perempuan yang mewakili generasi milineal berpasangan dengan Cabup Junaidi Rachmat diusung partai penguasa seperti Golkar, Nasdem dan Hanura dengan jumlah suara sebanyak 10 di DPRD Inhu.

Dikonfirmasi, Rezita mengatakan salah satu langkah memantapkan dirinya ikut bertarung pada pilkada ini di sokong kuat oleh banyak lapisan Masyarakat bahkan kaum milineal.

"Dukungan dari beberapa masyarakat dan kaum milineal, serta mewujudkan Inhu yang cemerlang dan pemerataan infrastruktur dari tingkat desa menjadi salah satu program utama kami," ujar perempuan kelahiran desa Japura itu.

Rezita bercerita bahkan dimasa pandemi covid-19 setakat ini dirinya sedikit kewalahan melakukan kampanye dialogis karena harus disejajarkan dengan protokol kesehatan sehingga harus membatasi luapan massa dilokasi kampanye.

Namun demikian, kata istri Bupati Inhu itu, karena termotivasi menyempurnakan pembangunan dan meneruskan visi misi sang suami Yopi, semangatya untuk menjemput asfirasi warga tak pernah surut kendati harus pulang subuh berangkat pagi.

"Itu harus kami lakukan demi Inhu yang lebih baik. Karena dengan kondisi saat ini justru memicu semangat kamib untuk berinteraksi dengan warga dalam menyerap aspirasi langsung dari Masyarakat," tuturnya. (Sandar Nababan)


Tags :InhuRiau