Demi Perut Akibat Pandemi Corona Warga Bertahan

Tragis, Petani Ubi di Duri Dianiya Security Perusahaan HTI Hingga Babak Belur

Tragis, Petani Ubi di Duri Dianiya Security Perusahaan HTI Hingga Babak Belur

Duri - Tragis diera giatnya penegakan hukum di Pemerintahan Jokowi saat ini masih ada pihak perusahaan melakukan kekerasan fisik terhadap warga, tragisnya warga yang dianiaya hingga pingsan dan berdarah-darah itu malah kabarnya warga sendiri yang jadi tersangka.

Kekerasan fisik itu terjadi di Desa Tasik Serai, Kecamatan Talang Muandau, Kabupaten Bengkalis, Riau, dengan korban keluarga Pureden N (41Th), dia merupakan warga jalan Simpang Proyek RT03 RW03, Duri. 

"Kejadian berawal setelah kami kedatangan Security Sub kontarktor PT AA yang mengaku diancam. Yang mana hal itu dilakukan karna pihak Security itu, melakukan pencabutan bahan makanan berupa pokok ubi milik keluarga kami," kata Pureden, Kamis (22/10/20).

Dari keterangan korban, pihak PT MCP atau subkon perusahaan PT Arara Abadi (AA) kejadian itu karena dia mencoba mempertahankan pokok ubi untuk menyambung hidup, ubi tersebut ditanam dilahannya sendiri, namun pihak AA mengkalim itu lahan mereka. 

"Kami sudah berkebun 10 tahun pak, untuk menyambung hidup, tapi pihak Security tiba-tiba mencabut, kalau itu lahan mereka seharusnya mereka lapor Polisi, atau gugat kepengadilan, ini malah mencabut ubi dan menganiaya keluarga kami," katanya.

Akibat amukan Security beberapa warga mengalami, luka berat, Kejadian tanggal 7 Oktober 2020, saat itu keluarga petani ini ditatangi 7 orang Security sekira jam 18.00 Wib, dan langsung mecabut ubi mereka, namun setelah ada negiosasi 7 orang minta bertemu dengan humas, namaun selesai dari situ jam 19.00 wib hari yang sama datang lagi 4 Security yang berbeda mencabut kembali tanaman untuk penyambung hidup warga itu.

Usai mencabut ubi tersebut Security 4 orang ini menghilang, lalu pada malam harinya keluarga mereka didatangi 20 orang Security dengan berbagi peralatan senjata dan langsung mengeroyok keluarga Pureden, maka saat itu terjadilah pengeroyokan satu keluarga oleh pihak Subkon PT AA. Tragisnya mereka dikeroyok seperti memukul penjahat.

"Kami mebela diri dan terpojok, kami dipukuli sperti binatang," pungkasnya.

Pihak humas PT AA Nurul Huda dikonfirmasi sampai berita ini dilansir belum menjawab. Sementara pihak Polda Riau dikonfirmasi juga belum menjawab.** Bersambung