PUPR Pekanbaru, Bangun Akses Kekebun Pribadi Paman Akmaluddin, "Warga Gigit Jari"

PUPR Pekanbaru, Bangun Akses Kekebun Pribadi Paman Akmaluddin, "Warga Gigit Jari"

Pekanbaru - Jalan mulus dengan aspal hotmix dengan lebar jalan kurang lebih 6 meter, tampak sangat kontras dibangun pihak kota Pekanbaru ke tengah perladangan sawit yang kata sumber adalah milik paman Kabid PUPR Kota Pekanbaru Akmaluddin.

Saat wartawan survei lokasi itu nampak hingga dikejauhan, kiri-kanan jalan dipenuhi tanaman kelapa sawit tak terawat. Kata sumber dilokasi itu sawit milik petinggi di Pekanbaru.

Terpantau, sepertinya pokok sawit ini sengaja membiarkan, bahkan pohon-pohon kelapa sawit dengan daun itu tak terusur hingga menguning. Diduga kebun ini hanya modus untuk menguasai tanah pada kawasan Danau Buatan, Limbungan, Rumbai Pesisir, Pekanbaru.

Penelusuran media ini, Jumat (16/10/20) sebelumnya tak satupun rumah penduduk disepanjang jalan Padat Karya, Limbungan, Kecamatan Rumbai Pesisir ini. Bahkan jalan tersebut tampak masih buntu.

Salah seorang warga di jalan Pramuka Rumbai, Sutri yang kebetulan lewat, mengaku heran, kenapa ada jalan yang semulus ini diantara kebun sawit, padahal rumah warga satu pun tidak ada.

"Kalau begini biasanya diduga ada kepentingan pejabat bang,” saya dengar rata-rata pejabat Pekanbaru yang punya tanah disini," ucapnya.

Untuk lebih meyakinkan kabar yang beredar, awak media menelusuri jalan hingga ke ujung, tampak kebun Jambu Madu dengan luas kurang lebih empat hektar di sebelah kanan.

 

Masih menurut warga, lahan yang ada kebun jambunya diduga merupakan milik Walikota Pekanbaru, yang kabarnya paman Akmaluddin Kabid PUPR yang beli pulau di Kampar. Mungkin itu sebabnya jalannya mulus," kata dia.

Hasil survei, di kelurahan Limbungan ada 5 jalan dengan nama yang sama yaitu jalan Padat Karya. Namun tampaknya hanya jalan ini satu-satunya yang beraspal dan mulus, sedang 4 lainnya masih yang warganya padat hanya sebatas pengerasan, "lucukan".

Karena itu, warga patut curiga, diduga ada unsur kesengajaan dalam pengajuan anggaran pembangunan jalan tersebut, pasalnya, jalan masyarakat dengan nama yang sama harusnya lebih prioritas ketimbang jalan yang belum berpenghuni.

Sementara itu, Kabid. Bina Marga, Akmaluddin ketika coba dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak merespon.

Sebelumnya juga dikabarkan Akmaluddin beli pulau yang dia dikabarkan pernah dipanggil Kejari Pekanbaru, namun saat pulang dikatakan sumber dia lewat pintu belakang.**Tim