Kasus Beli Pulau "Senyap", Kabid PUPR Kota Pekanbaru Keluar Gedung Kejari "Cengengesan"

Kasus Beli Pulau "Senyap", Kabid PUPR Kota Pekanbaru Keluar Gedung Kejari "Cengengesan"

Pekanbaru -Kabid Binamarga PUPR Pekanbaru, Akmaluddin, sebelumnya diwancara melalu telphon genggamnya mengaku telah membeli sebuah pulau objek wisata "Puti Island" di Kecamatan XII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Riau, hal itu dibenakan Kepala Desa Pulau Godang, Kampar, Riau, Syofian Majo Sati, SH.MH. 

"Kalau surat menyurat tidak ada, tapi saya dengar dia telah ganti rugi dengan warga, nanti akan kita panggil Akmaluddin untuk kejelasannnya," kata Syofian.

"Pulau-pulau yang ada di Pulau Godang tidak bisa di jual beli, Kami dari pemerintahan desa Pulau Gadang tidak bisa mengeluarkan surat jual beli atau SKGR, karena itu lahan pemerintah yang sebelumnya sudah diganti rugi," ulas Kades Syofian.

Sebelumnya Akmaluddin dalam pemberitaan sebuah media online yang bersangkutan sempat berbalik menyangkal ucapannya yang sebelumnnya telah membeli pulau tersebut.

Penyataannya yang berbeda Akmaluddin itu justru menjadi bumerang ditengah masyarakat, pasalnya seorang pejabat publik penyatannya plin-plan, "sebentar iya sebentar tidak", lalu kata warga apakah pada Jaksa, Akmaluddin ini juga memberikan keterangan plin-plan, "Jaksa percaya lalu tidak diproses".

Dalam keterangan Kades dalam terlphon, juga tidak mautahu uang asal dari mana untuk beli pulau oleh orang yang menanamkan ivestasinya di daerah tersebut.

"Kami tidak mau tahu uangnya asal dari mana?, kalau masalah ada oknum terkait tindak pidana korupsi silahkan LSM maupun martawan mengungkapnya," kata Kades sebelumnya.

Seperti diketahui Akmaluddin adalah ponakan orang nomor satu di Pekanbaru, dia sebagai Kabid banyak berhubungan dengan kontraktor. Sejumlah laporan ke Kejari Pekanbaru telah disampaikan secara resmi oleh LSM maupun lembaga lain, namun entah apa sebabnya setiap laporan terkait "kroni" mereka tidak satupun yang terdengar sampai ke meja hijau.

Belakangan terdengar kabar dari sejumlah sumber, Akmaluddin telah dipanggil Kejari Pekanbaru, namun beliau keluar dari pintu belakang dengan "cengengesan".**