Sempena HUT Kuansing ke-21

Webinar Kajian Budaya IPRY Kuansing Usai Dilaksanakan

Webinar Kajian Budaya IPRY Kuansing Usai Dilaksanakan

Kuansing - Diskusi Virtual "Menjaga dan Melestarikan Budaya, Tradisi dan Wisata Kabupaten Kuantan Singingi”, dilaksanakan oleh Mahasiswa Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Kuantan Singingi.

Acara ini diadakan untuk merayakan hari lahir kabupaten kuantan Singingi. Lanjut Acara ini di buka dengan doa dan sambutan sambutan, yaitu sambutan panitia dan sambutan ketua IPRY Kom. Kuansing.  

Ketua Umum IPRY Kuansing Rengky Prasetio Permana menyampaikan, "kita berharap dan sudah kita sampaikan kepada Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan kuansing waktu silaturahmi ke kantor dinas pariwisata pada awal tahun 2020 kemarin."

"Kitapun sudah MOu bersama beliau untuk promosi Wisata, Tradisi dan Kebudayaan Kuansing di Jogjakarta ini di jadikan kalender tahunan Pariwisata Kuansing," kata Rengky.

Karena ulas Rengky, "kita punya Sanggar Pacu Jalur yg luar biasa dan SDM di jogja yang sangat antusias untuk menunggu kepastian dan keseriusan dari Dinas Pariwisata Kuansing, dan kita ingin buat kegiatan Malam Kebudayaan dengan tema “Samalom Basamo Kuansing” di Nol Kilometer Malioboro Jogja."

"Karena kita mahasiswa kuansing yang di Jogja sadar bahwa kita adalah duta kuansing di Yogyakarta," katanya.

 

Dan selanjutnya didalam sesi diskusi dibuka oleh Nurfajriyah Azani selaku moderator dan memperkenalkan narasumber diskusi virtual.

Acara diskusi virtual ini menghadirkan 2 narasumber yang sangat hebat hebat, yaitu bapak Dr. H. Indra Suandy, ST, M.Si. Beliau adalah kepala dinas pariwisata dan kebudayaan kabupaten kuantan Singingi.

Dengan narasumber, alumni Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Kom. Kuansing pada tahun 2006-2013 Gun Faisal, ST. Msc. yang juga bekerja sebagai dosen arsitektur di Universitas Riau. 

Kemudian, pemaparan dari Dr. H. Indra Suandy, ST. M.Si bahwasanya visi pemerintah yaitu "pariwisata salah satu sektor unggulan, yang perlu dikembangkan".

Lanjut nya kultur budaya kabupaten kuantan Singingi memiliki khas yang sangat unik. Contohnya air terjun di kabupaten kuantan Singingi berjumlah 30 unit dan kuliner sebanyak 300 buah, jadi marilah kita berperan dalam mempromosikan hal hal tersebut. 

Lalu cara meningkatkan pariwisata dengan program pemerintah, dukungan dari masyarakat, akademi dan media sosial.

 

"Jika itu bersatu insyaallah pariwisata berkembang pesat di kabupaten kuantan Singingi. Nah sedang-kan kendala yang ada yaitu sosial dunia masih terbatas, nilai intelektual dalam budaya masih kurang dan belum ada dukungan dari infrastruktur," katanya.

"Jadi marilah kita sama sama mengubah pola pikir kita kedepan dalam melestarikan budaya kita terutama untuk adik adik mahasiswa jogjakarta, dan kita akan usahakan keinginan adik-adik mahasiswa jogja untuk kegiatan malam kebudayaan di jogjakarta," ulas beliau.

Selanjutnya juga Gun Faisal memaparkan bahwa berbagai macam pariwisata yang ada di kabupaten kuantan Singingi seperti rumah panggung, silat, randai, kuliner dan lain lain.

Sedangkan langkah-langkah melestarikan budaya, tradisi dan wisata yaitu dengan 3A seperti Atraksi, Acessability, Amenties, Acillary. Maka mari generasi muda sebagai garda depan penjaga warisan budaya. Kata bang Gun Faisal.

Seiring berjalannya sesi tanya jawab banyak pendapat dan pertanyaan tentang materi tersebut diantaranya Alumni IPRY kuansing, Bang Asri bertanya bahwa bagaimana pariwisata kita bisa dikenal? Ujar bang asri, langsung dijawab oleh bapak dr. H. Indra suandy ST. M.Si bahwasanya konektif dalam steakholder belum begitu jauh berjalan, kita harus lebih inisiatif dan kreatif dalam pengembangan kebersamaan.

 

"Seperti contohnya SDM masih terbatas dan budget untuk membangun infrastruktur masih kurang dikarenakan covid yang awalnya 10 miliar berkurang menjadi 1,3 miliar," Ujar Kadis pariwisata dan kebudayaan kabupaten kuantan Singingi.

Lanjut diskusi dari nanang kristanto yang juga alumni IPRY Kuansing mengemukakan pendapat bahwa tantangan dalam pariwisata itu ialah infrastruktur, penginapan, potensi wisata, akses.

"Jika semua itu diperbaiki insyaallah pariwisata di kuantan Singingi menjadi sangat baik," kata Nanang. 

Tak ketinggalan, Anrizal juga menambahkan bahwa mahasiswa adalah sebagai duta wisata, mereka adalah nilai produktif.

"Seperti yang dikatakan bahwa "milenial kill everything" artinya apapun bisa dilakukan. Dan pemerintah daerah juga harus bekerja sama dengan swasta, untuk meningkatkan produktivitas dan lapangan kerja," Ujar bang Anrizal.

Kemudian bang halqi yusra mahasiswa S-2 di UNY bertanya mengenai hal yang ditemukan dilapangan bahwa didalam pariwisata edukasi belum terlalu terlihat, maka bagaimana langkah yang tepat untuk meningkatkan pariwisata bagi penggiat pariwisata? Tanya bang halqi.

 

Lanjut dijawab oleh bang Gun Faisal, ST. Msc bahwa kita harus mengembangkan apa yang kita miliki seperti rumah godang bagian dari cagar budaya. Lalu bapak dr. H. Indra suandy menambahkan bahwa kita akan mencoba memberikan edukasi dan meningkatkan pariwisata kita.

Dan menjadikan warisan budaya ditingkat provinsi. Ujar narasumber bapak Dr. H. Indra Suandy St. M.si.

Bang Wawan Ardi juga alumni IPRY Kuansing menambahkan "bahwa objek wisata sangat banyak di kabupaten kuantan Singingi namun ada beberapa kendala seperti batas hutan dan desa belum jelas, dikarenakan desa tidak bisa membuat perencanaan."

Diakhir sesi akhir diskusi adalah sesi closing statement bahwasanya gun Faisal ST. Msc mengatakan "bahwa kita harus optimis dalam melestarikan budaya, jangan sampai hilang."

"Maka dari itu marilah kita sama sama melestarikan budaya, wisata dan tradisi kita. Ujar bang gun faisal. Lanjut Penyampaian closing statement oleh bapak Indra suandy bahwasanya kita harus ikut serta dan berperan aktif dalam mempromosikan, mengedukasi dan saling berbagi informasi," Ujar H. Indra Suandy.

Acara diskusi virtual berakhir, "kami sekeluarga Ikatan Pelajar Riau Yogyakarta Komisariat Mengucapkan Selamat Ulang Tahun kabupaten kuantan Singingi ke 21 tahun. "Semoga selalu jaya wahai bumi Melayu Kuantan Singingi."**