Gerunggang Jenis Tanaman Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Gerunggang Jenis Tanaman Tahan Terhadap Perubahan Iklim

Bengkalis - Pohon Gerunggang (Cratoxylum arborescens) direkomendasikan oleh Balai Litbang Teknologi Serat Tanaman Hutan (BP2TSTH) Kuok sebagai salah satu tanaman rehabilitasi pada lahan gambut.

Dikatakan selain termasuk jenis pionir dan fast growing, gerunggang memiliki toleransi hidup pada lahan tergenang, memiliki nilai kalor rendah sekitar 16 kJ/g sehingga tidak mudah terbakar.

Serta termasuk jenis yang tahan terhadap perubahan iklim, oleh karena itu gerunggang diyakini dapat berkontribusi mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap melanda lahan gambut di Indonesia. 

"Berdasarkan penelitian BP2TSTH Kuok, diketahui jenis ini mampu menjaga kelembaban lahan gambut sekitar 80% dan suhu di bawah 30oC".

Gerunggang juga dinilai lebih dapat beradaptasi pada lahan gambut dengan tinggi muka air tanah hingga 20 cm di bawah permukaan tanah dibandingkan jenis lokal lainya seperti mahang, skubung dan bahkan dibandingkan jenis eksotik Acacia crassicarpa. 

Secara sosial, gerunggang juga mendapat dukungan masyarakat. Di Riau, misalnya, masyarakat Bengkalis dan Kepulauan Meranti sudah turun temurun familiar dengan gerunggang.

 

Sesuai fakta lapangan bahwa  memanfaatkan dari kayu gerunggang  antara lain untuk kayu cerocok, bahan bangunan rumah, fornicer, palet dan lain-lain.

Bahkan kan saat ini telah bermunculan masyarakat umum bergerak menginisiatif membudidaya gerunggang dalam jumlah besar di lahan nya masinh, antara lain dengan membentuk kelompok-kelompok tani hutan untuk melakukan budidaya gerunggang yg terinspirasi oleh motivasi yang dilakukan LSM IPMPL.

Sejak tahun 2014 lagi, upaya yang dilakukan oleh LSM IPMPL dalam mendorong gairah masyarakat untuk menanam kembali lahan gambut mereka yang masuk pada kategori lahan kritis maupun tumpang sari dengan pohon karet.

Sejauh ini lahan gerunggang yang sudah tertanam oleh gerakan LSM IPMPL s/d tahun 2020 ini mencapai ratusan  hektar, sementara Kelompok Tani Hutan binaann LSM IPMPL sebanyak 36 kelompok dengan jumlah lahan ribuan hektar dengan ribuan orang anggota masyarkat dari empat kecamatan.

Lebih lanjut Solihin, menjelaskan jika masyarakat dengan pemkab dan Pemprop betul-betul bersenergi kita sangat yakin dari budidaya gerunggang akan dapat menjadi sumber Pemasukan Daerah kedepannya nanti, bahkan gerunggang bisa menjadi tanaman unggulan lokal bumi lancang kuning.

"kami melihat hal ini akan segera dapat terwujud  oleh karena gubernur Riau telah meletakan Kadis LHK Riau orang seperti pak. M.Murod yang begitu cepat tanggap turun lapangan ketika mengetahui potensi gerunggang yang luar biasa," katanya.

 

Selain itu katanya, "kita juga berharap senergisitas ini juga diikuti oleh pemegang kebijakan baru di Pemkab bengkalis yaitu Pj.bupati pak Syahrial Abdi untuk dapat menggunakan kewenangannya bagaimana bisa membantu masyarakat yang punya keinginan membudidaya gerunggang akan tetapi mereka tidak punya kemampuan dalam banyak hal. Jika saja ada solusi, saya yakin khususnya kab. Bengkalis lahan-lahan selama ini menjadi sumber mala petaka kebakaran lahan dan hutan menjadi hijau kembali."

MUTIVASI yang terus di hembuskan oleh solihin dan kawan dari LSM IPMPL kepada masyarakat yang serius ingin membudidaya gerunggang, walau masyarakat belum mendapat apa-apa bantuan dari pemerintah.

"Kita terus berbuat dan bergerak Tanpa henti bersama pohon Gerunggang, Jangan Tanya apa yang Diberikan Negara kepada kita, Tapi Tanyakan apa yang kita SUMBANGKAN UNTUK NEGARA DEMI KEBERLANGSUNGAN ANAK CUCU KITA?," katanya.

Hal yang perlu menjadi perhatian Kita bersama, selain bernilai ekonomi sangat tinggi, menanam Pohon Gerunggang berarti kita ikut serta memulihkan kembali lahan-lahan gambut yang telah rusak menjadi lestari kembali, sehingga akar dari kayu Gerunggang dapat mengikat air dalam jumlah besar.

"itu membuat lahan-lahan senantiasa dalam kondisi basah untuk sebagai Perisai terjadinya Karhutla yang sebelumnya membuat Anak-anak kita, saudara/i menderita karena Bencana Asap akibat," pungkasnya.**