Perumahan Anti Banjir

Lapor Pak Lurah, Pengembang Perumahan Dwi Beringin Diduga Jual Pinggir Sungai Sabam

Lapor Pak Lurah, Pengembang Perumahan Dwi Beringin Diduga Jual Pinggir Sungai Sabam

Pekanbaru - Diduga memperluas sayap bisnis, Developer atau pengembang perumahan Dwi Beringin tahap 4 garap dan perjual belikan lahan sisa sampai di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Sibam.

Seharusnya kata Pegiat Lingkungan Tommy F manungkalit, pengembang tak jangan hanya meraup keuntungan, namun harus memperhatikan lingkungan juga.

"Seharunya pengembang juga harus memikirkan kenyaman penghuni rumah yang dikreditkan mereka itu," kata Tommy, Minggu (4/10/20).

Sementar kata penghuni perumahan itu, Slogan rumah bebas banjir, air bersih terjamin, tertib dan aman, fasilitas umum dan sosial fasum dan fasos yang kerap dipromosikan developer agar rumah cepat terjual kini malah diduga menabrak aturan.

"Celakanya lagi, lahan yang tersisa di DAS yang sudah dijual tersebut, ditanami Sawit dan dibangun rumah," kata warga.

Warga yang tinggal di perumahan itu malah membongkar tanggul DAS, karena dibuat pengembang gorong-gorong sebagai syarat tanah bisa dijual ke pihak lain. 

"Kita gak nyangka, ulah developer menjual ke pihak lain, banjir menghantui perumahan kami. Kami takut perumahan Dwi Beringin terendam banjir sejak tanggul atau turap dibuat gorong-gorong," ujar salah seorag warga, Minggu, (4/10/20).

Ia mengungkapkan, setelah banjir hampir masuk ke rumah warga, tanggul atau turap yang dibuat gorong-gorong tersebut ditutup warga kembali.

"Kami tutup saja tangggulnya kembali. Karena musim hujan, warga sepakat menutupnya dan takut banjir lagi," tuturnya. bahkan dia minta lurah segera bertindak "lapor pak lurah sungai Sabam dijual".

Pihak pengembang Dwi Beringin, Kosim dikonfirmasi malah tidak menjawab, padahal Hp dan WhatsApp nya dihubungi redaksi.**