Persiapan Hadapi Pandemi Berikutnya

Pakar Virus Terkemuka "GVN" Bahas Strategi Pemberantasan Covid-19

Pakar Virus Terkemuka "GVN" Bahas Strategi Pemberantasan Covid-19

Baltimore - Gabungan ahli di pusat-pusat kedokteran dan riset virologi dasar yang terkemuka di dunia, The Global Virus Network (GVN), melakukan jumpa pers membahas pencegahan penyakit dan kematian akibat virus Covid-19.

Tidak tangung-tanggung cara jumpa pers dihadiri para peserta dari seluruh dunia. Jumpa pers ini membahas sejumlah poin-poin penting acara virtual GVN "2020 Special Annual Meeting" yang telah berlangsung pada 23-24 Sep 2020 lalu.

President, GVN, Dr. Christian Bréchot, mengatakan tim GVN tidak mengetahui bagaimana kelanjutan Covid-19 yang mungkin ada variasi musiman atau infeksi kronis atau mungkin juga ada perlambatan, akibatnya.

"Namun, kita harus mempersiapkan diri, dan langkah ini harus dimulai dari sekarang, bukan setelah pandemi berakhir; dalam rangka mempersiapkan diri, acara 'Special Annual Meeting' menjadi wadah yang mempertemukan para pakar internasional guna mengidentifikasi dan mengkaji kekeliruan yang telah terjadi, hal-hal yang telah ditangani dengan baik, serta rekomendasi yang dapat kita buat," kata Dr. Christian Bréchot.

"Tes Diagnostik Cepat, Langkah untuk Mengubah Terapi Obat dan Vaksin yang Menyasar Sistem Kekebalan Tubuh Bawaan, adalah Faktor-Faktor Penting dalam Penanganan Covid-19," katanya dalam rilis yang dibaca redaksi, Jumat (2/10/20)

Sejumlah temuan penting dalam rapat terkait riset SARS-CoV-2 dan Covid-19 termasuk, sejumlah kegiatan yang menjadi "wadah penyebaran penyakit secara masif" dibahas.

 

Termasuk di antara aspek penting dalam pandemi, sementara, virus bisa tersebar luas hanya dari beberapa orang yang terinfeksi.

Lebih lagi, penularan virus juga terjadi lewat aerosol dalam jarak dekat, khususnya di sejumlah kegiatan super spreading tersebut.

Sejumlah strategi penting untuk merespons pandemi penggunaan teknologi diagnostik yang penting sebagai aspek utama dalam pengendalian penyakit menular, dengan mengumpulan sampel air ludah akan meningkatkan kapasitas pengetesan secara drastis, termasuk di lingkungan sekolah.

Juga tes diagnostik baru yang cepat dan berbiaya murah, didukung dengan penyebaran hasil tes secara digital, penelusuran (tracing) dan isolasi harus digalakkan secara luas.

Termasuk, pemahaman tentang penularan dan penyebaran penyakit, serta lebih penting lagi, perumusan respons yang terpadu dan multidisipliner dengan mekanisme penyebaran informasi di kalangan pakar virus internasional dan lembaga independen.

Evaluasi atas pengembangan vaksin—penentuan waktu, analisis atas kandidat vaksin, efek samping, dan menjaga ekspektasi dunia terhadap vaksin yang memuaskan dan hadir secara tepat waktu.

 

Hingga vaksin yang klasik dan efektif telah tersedia, vaksin yang mampu merangsang sistem kekebalan tubuh bawaan (innate immune system), seperti vaksin polio yang dikonsumsi lewat mulut dan BCG dapat melindungi diri dari infeksi.

Pernyataan kuat yang menepis anggapan bahwa SARS-CoV-2 terjadi akibat manipulasi manusia, informasi terkini tentang ketersediaan dan potensi pengobatan, perlunya penggabungan molekul antivirus yang baru dan immunomodulatory, serta penemuan antivirus masa depan dengan spektrum lengkap untuk melawan beberapa virus.

Selaku dirinya menjabat Profesor di University of South Florida di Tampa, Dr. Bréchot, menambahkan, "Pandemi ini bukan hanya krisis—namun, sebuah era baru.

"Kita menghadapi berbagai tantangan berikutnya, dan kita membutuhkan organisasi yang baru, saat ini juga," katanya.

Ulasnya, kolaborasi global akan menjadi landasan yang kuat. Dalam konteks ini, GVN sangat berperan penting, serta melengkapi instansi nasional dan internasional.

Kini GVN berada di posisi yang baik untuk membentuk Viral Pandemic Readiness Alliance bersama seluruh mitra guna memfasilitasi kolaborasi dengan berbagai universitas, industri, pemerintah, dan komunitas.

"Kolaborasi ini terjalin untuk menyatukan upaya dan menemukan solusi secara bersama-sama," katanya.

 

"Mudah, aman, dikonsumsi lewat mulut, tak berbiaya mahal, dan vaksin hidup seperti vaksin polio oral (OPV) akan memiliki beragam manfaat untuk melawan Covid-19," ulasnya.

Vaksin ini katanya, mungkin bisa digunakan dalam pandemi berikutnya, terutama untuk mengatasi virus-virus yang menyerang sistem pernapasan, yakni dengan merangsang sistem kekebalan tubuh bawaan. 

Pendiri GVN, Distinguished Professor, Ilmu Kedokteran, The Homer & Martha Gudelsky, yang juga salah satu pendiri dan Director, Institute of Human Virology, University of Maryland School of Medicine, Dr. Robert Gallo, katakan, "Khasiatnya dapat segera dirasakan, dan tidak bersifat membatasi seperti vaksin tertentu."

Dr. Gallo, sosok yang paling terkenal dalam penemuan retrovirus manusia, serta ikut menemukan HIV sebagai penyebab AIDS, dan mengembangkan tes darah HIV ini berkata, "Kita sangat memerlukan tes diagnostik cepat."

"Tes molekuler yang bisa dipakai sendiri di rumah dan berbiaya murah, dalam tempo dua jam atau lebih cepat—tak ada satu pun yang lebih penting dari hal tersebut," katanya.

"Kita harus mampu mengedukasi. Langkah-langkah tersebut sangat mendasar, namun, tanpa hal-hal ini, kita tidak dapat melakukan apa pun. Di benak saya, tak ada satu hal pun yang lebih penting dari diagnostik cepat yang dapat diandalkan," lanjutnya.

Di acara jumpa pers ini, Dr. Bréchot didampingi sejumlah pemateri dari acara "2020 Special Annual Meeting" termasuk, Dr. Linfa Wang, Duke-NUS Medical School, Singapura, Dr. Konstantin Chumakov, FDA Office, Vaccines Research and Review, Amerika Serikat, Dr. Ab Osterhaus, TiHo Hannover, Jerman, Dr. Johan Neyts, Rega Institute, Belgia, Dr. Raymond Schinazi, Emory University, Amerika Serikat.**