Rehabilitasi IGD Komprehensif di RSUD Arifin Achmad Riau "Asal Jadi", Sumber: Tugas Kejati Riau Bertambah

Rehabilitasi IGD Komprehensif di RSUD Arifin Achmad Riau "Asal Jadi", Sumber: Tugas Kejati Riau Bertambah

Kabar Korupsi - Meski pihak RSUD Riau sudah menghabiskan kurang lebih Rp. 17 miliar untuk melaksanakan proyek rehabilitasi IGD Komprehensif di RSUD Arifin Achmad Riau, namun masih banyak terpantau tim redaksi sejumlah kekurangan.

Pelaksanaan proyek tersebut dalam APBD Riau Tahun Anggaran 2019 lalu dikabarkan telah selesai, namun kondisi bangunan IGD tersebut, pasca rehabilitasi hingga kini tak kunjung bisa difungsikan secara keseluruhan bahkan nyaris mirip seperti bangunan yang tidak bertuan.

Anehnya, kondisi bangunan IGD pasca rehab pihak RSUD Arifin Ahmad Riau itu seakan tidak mempedulikan kondisi bangunan tersebut.

Padahal sangat dibutuhkan dalam tiap penanganan medis darurat di rumah sakit umum daerah apalagi RSUD unggulan provinsi riau itu.

PT Res Karya selaku rekanan, menurut banyak kalangan patut dicurigai melakukan sejumlah dugaan penyimpangan.

"Perlu diusut tuntas oleh Aparat Penegak Hukum di Riau atau KPK-RI," kata Asep, sumber yang melihat kelokasi itu.

Berdasarkan penelusuran Tim media ke lokasi bangunan IGD pasca rehab dalam tersebut, kondisi bangunan IGD RSUD Riau tersebut saat ini, seakan berubah fungsi menjadi bangunan "penampung arwah getayangan" alias amburadul.

Terlihat mulai dari lantai satu hingga lantai III ruang IGD RSUD Riau pasca rehab, kondisi ruangan yang dahulunya tempat perawatan pasien darurat, ruang kamar dokter, kamar operasi, peralatan medis dan kamar mandi terlihat kosong.

Bahkan tidak ada tanda-tanda aktivitas tenaga medis di dalam tiap ruang tersebut, terutama di lantai II dan III bangunan IGD tersebut.

Terlihat juga banyak item pekerjaan kontraktor proyek tersebut yaitu PT Res Karya selaku rekanan RSUD Riau itu yang tertinggal alias tidak dikerjakan sama sekali.

Adapun item pekerjaan yang tidak dilakukan terpantau seperti pemasangan keramik, instalasi listrik, pergantian pintu kamar, pemasangan lampu, plafon yang rusak dan banyak item lainnya yang belum dirapikan.

Pemandangan tersebut, terlihat mulai dari lantai I, II dan III ruang IGD RSUD Riau pasca rehab tersebut. Selain amburadul pekerjaan ini juga sudah ditemukan BPK-RI kelebiahan bayar.

"Kalau KPK atau ibuk Kajati yang cantik mau melihat ditunggu oleh ruangan yang amburadul itu," kata Asep.

Dikonfirmasi Direktur RSUD Riau yang saat ini dijabat oleh dr Nuzzeli Husnedi MARS, mengaku pekerjaan yang ada sekarang memang sudah seperti itu dan tidak akan ada perbaikan kembali oleh kontraktor.**Tim