Gesa Rampungkan Pembangkit Listrik di Pakistan, Shanghai Electric Drop Pekerja

Gesa Rampungkan Pembangkit Listrik di Pakistan, Shanghai Electric Drop Pekerja

Kabar Internasional - Executive Director, Thar Coal Block-1 Power Generation Company (PVT) Ltd, Song Zaile mengaku akan gesa penyelesaian Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Terpadu Blok 1 Thar di Pakistan.

Sebelumnya proyek ini tergendala karena COVID-19, sehingga telah menimbulkan kendala yang luar biasa terhadap aktivitas konstruksi.

Terletak di Gurun Thar, wilayah tenggara Provinsi Sindh, Pakistan, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Terpadu Blok 1 Thar memiliki lahan seluas lebih dari 9.000 km persegi kini akan digesa penyelesaiannya.

Produksi tahunan tambang batubara tersebut diperkirakan mencapai 7,8 juta ton, sementara, dua unit pembangkit listrik tenaga batubara berkapasitas 660 MW kelak memasok listrik yang terjangkau dan stabil bagi empat juta rumah tangga di Pakistan.

Demi mengatasi sejumlah tantangan tersebut, kata Song Zaile, pihaknya telah melakukan banyak hal agar mampu menanggulangi kendala yang ditimbulkan krisis kesehatan global, tersebut.

"Sambil menjalankan standar antipandemi yang lebih ketat untuk mencegah penyebaran virus di lapangan," jelas Song Zaile.

Guna penyelesaian proyek ini, Shanghai Electric dan Air China dari Bandara Internasional Pudong di Shanghai pada 4 Agustus lalu telah mengangkut tim konstruksi gelombang pertama yang terdiri atas para pekerja, insinyur, dan manajer Shanghai Electric.

Penerbangan pertama termasuk telah mengangkut lebih dari empat ton pasokan, termasuk alat pelindung diri, kebutuhan harian, peralatan kantor, dan obat-obatan darurat.

Pesawat ini menuju Pakistan guna mempercepat pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Batubara Terpadu Blok 1 Thar, proyek energi penting dalam Koridor Ekonomi Tiongkok-Pakistan (China-Pakistan Economic Corridor/CPEC).

"Konstruksi proyek telah terimbas pembatasan perjalanan akibat pandemi sehingga para pekerja sulit memasuki Pakistan," katanya.

Ulas dia, kendala ini sangat membatasi jumlah tenaga kerja di lokasi proyek, serta menghambat seluruh perkembangan proyek.

"Juga sejumlah proyek konstruksi di Dubai dan Pan?evo mengalami kendala serupa," katanya.

Namun dengan bantuan dan arahan pemerintah kota Shanghai, Shanghai Electric berkoordinasi dengan Air China untuk mengatur sejumlah pesawat terbang sewaan yang mengangkut ribuan staf teknis dan manajer untuk mempercepat pembangunan tiga proyek penting.

"Semua penerbangan menerapkan standar kesehatan dan keselamatan tertinggi guna melindungi seluruh pekerja konstruksi," lajut dia.

Tim tersebut disambut sejumlah pejabat perusahaan di Bandara Internasional Jinnah pada 4 Agustus lalu. Seluruh pekerja konstruksi wajib bekerja sesuai dengan pencegahan antipandemi.

Tindak pencegahan infeksi penyakit juga diterapkan Shanghai Electric demi melindungi kondisi lingkungan kerja, serta menjaga keselamatan dan kesehatan seluruh pekerja lapangan.**