Kehadiran PTPN V di Desa Senama Nenek Dirasakan Anggota KNES

Kehadiran PTPN V di Desa Senama Nenek Dirasakan Anggota KNES

Kabar Ekonomi - Setelah mejalin kemitraan dengan PTPN V Koperasi Nenek Eno Senama Nenek (KNES) di Desa Senama Nenek, Tapung Hulu, Kampar, menjadikan kemajuan dan kesejahteraan anggotanya.

Ketua Koperasi KNES, H. Alwi, mengaku saat ini "Koperasi kita baru berjalan selama tujuh bulan memasuki delapan bulan dan secara umum berjalan dengan baik sesuai dengan kesepakatan dengan pihak PTPN V sebagai mitra dan aturan yang berlaku."

Berapa pun produksi dan SHU dibagi secara Kolektif atau merata, hal ini sesuai MoU kita bersama PTPN V yang disaksikan Bupati Kampar beberapa waktu lalu untuk pembagian hasil (gaji) prorata. Mengingat lahan ini tahun tanamnya beda dan komuditinya pun berbeda seperti, ada Sawit dan juga Karet," lanjut Alwi.

Kata Alwi, saat ditemui Kamis (20/8/20) lalu mengatakan, Sawit sekitar 2200 hektar lebih dan Karet 510 hektar.

"Untuk Karet tidak produktif lagi dikarenakan sudah berusia 30 tahun, oleh karena itulah untuk pembagian hasil (gaji) kita ratakan saja sesuai dengan yang sudah kita sepakati setelah dipotong biaya operasional dan juga biaya pemeliharaan serta biaya umum," jelas Alwi.

Lebih lanjut Alwi menuturkan saat pertama kebun atau lahan ini diserahkan PTPN V ke masyarakat dalam kondisi tidak terawat.

"Sehingga untuk tahap awal kita mengeluarkan biaya yang agak besar untuk pemeliharaan maupun perawatan," Imbuh Alwi.

Selain itu KNES tidak pernah melakukan pemotongan gaji (pendapatan) petani, hanya yang dilakukan hanya pemotongan biaya operasional dan secara transparan.

"Karena koperasi kita ini baru berjalan tujuh bulan ya kita legowo kok, kalau memang ada yang kurang kita perbaiki kalau ada yang tidak tepat kita tepatkan," ucapnya.

Mengenai keuangan kita bekerjasama dengan Akuntan Publik yang sudah diakui dan dipakai oleh PTPN V se Indonesia dan untuk manajemen kita sudah mengunakan Konsultan, "Alhamdulillah hingga saat ini Koperasi Nenek Eno Senama Nenek berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang berlaku, "ucapnya.

Dia juga menyampaikan masalah pembagian SHU yang sekarang angka nya masih dibawah yang kita harapkan bersama, dimana atas nama Koperasi KNES dia meminta maaf kepada Petani.

"Adapun beberapa hal yang membuat SHU kita belum maksimal hari ini adalah dikarenakan adanya lahan kita  yang belum dan tidak produktif seperti, komoditi Karet 510 Ha, TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) 170 Ha, selain itu ada beberapa titik lahan kita yang diatasnya rawa-rawa yang hasilnya juga belum maksimal. Akan tetapi kami pengurus dan pekerja KNES akan berbuat semaksimal mungkin untuk mengangkat hasil produksi kebun sehingga akan menaikan hasil SHU Petani,"jelasnya.

Langkah tersebut jelas Alwi, yang sudah dilakukan, sedang mengupayakan proses Replanting Karet yang seluas 510 Ha tersebut, dan juga tahap demi tahap dilakukan evaluasi terhadap tata cara pengelolaan kebun. "Semoga langkah ini senantiasa diridhoi oleh Allah SWT," pungkasnya.**