Kapolda Riau Siap-siap, Konflik Antar Warga Diatas Lahan Koperasi ESM Tapung Hilir, Diduga "Dipelihara"

Kapolda Riau Siap-siap, Konflik Antar Warga Diatas Lahan Koperasi ESM Tapung Hilir, Diduga "Dipelihara"

Kabar Sosial - Ada istilah air keruh ikan baung makan, nah istilah inilah diduga terjadi pada lahan diatas izin Koperasi Enggal Surya Mitra (ESM) di desa Sekijang, Kecamatan Tapung Hilir, Kampar, Riau, dimana saat ini konflik antar warga diduga sengaja "dipelihara" segelumit orang yang ingin mencari keuantungan diatas lahan tersebut.

Misalnya ungkapan Kades Sekijang, Taridi saat dijumpai di salah satu pasar mengakui ada yang bemain diatas lahan tersebut, namun dia tidak tunjuk hidung.

"Kita tidak bisa menuding siapa yang bermain, yang pasti 'saya dengar' ada satu oknum kelompok tani mengurus surat dengan tanggal mundur kepada kepal desa lama, padahal surat kelompok tani dibawah Koperasi Enggal Surya Mitra sudah ada sejak puluhan tahun silam," kata Taridi.

Taridi dalam wancara ini tidak menepis kalau ada yang bermain dan mencari keuntungan?, dimana kalau anggota Koperasi Enggal Surya Mitra ini dikacaukan maka ada yang diuntungkan, karena memanen buah sawit dilahan itu.

"Kayaknya menyelesaikan masalah ini susah, tapi saya sudah data 500 hektar. Orangnya sudah saya data," kata Taridi.

Ketika ditanya apakah 500 hektar ini bisa dipastikan lokasi tanah sesuai surat, Taridi menjawab belum pasti", namun kenyataannya anggota yang didaftar Taridi ini diduga melakukan panen dilahan tersebut. "Artinya orang yang dalam data tersebut tidak memanen sawit lahan Koperasi Enggal Surya Mitra sesuai surat yang katanya mereka milik."

Kata salah seorang anggota kelompok tani, "kalau antara kelompok tani binaan Koperasi Enggal Surya Mitra dengan kelompok tani lain ini kacau maka dipastikan para pemanen ini secara aman memanen sawit milik diatas izin sah koperasi."

Bahkan sebahagian pemanen yang dkenal Kades sebagai pengarap ini diduga keras tidak meiliki satupun bukti kepemilikan. Anehnya lagi ada warga luar daerah Sekijang datang-datang mengaku meliki lahan tersebut.

"Yaaa, kalau kacau mereka aman melakukan kegiatan didalam lahan Koperasi Enggal Surya Mitra, itu makanya sejumlah pihak tidak ingin permasalahan ini diselesaikan," kata pengarap anggota kelompok tani Koperasi Enggal Surya Mitra.

Kembali ke Taridi, dia berjanji akan mengakkan kebenaran dalam lokasi Koperasi Enggal Surya Mitra, bahkan akunya beliau tidak berani mengeluarkan surat baru diatas lahan tersebut.

"Nanti saya keluarkan surat baru sementara surat lama masih ada ditangan masing-masing pemiliknya, kita harap permasalahan lahan Koperasi Enggal Surya Mitra segera diselesaikan. Sebaiknya jalan keluar 'tegakkan hukum' maka akan jelas benang merahnya yang tidak punya lahan kalau mengaku-ngaku tangkap saja," kata Taridi.

Informasi yang diterima redaksi para pihak selain Koperasi Enggal Surya Mitra, termasuk pemerintah Kabupaten Kampar tidak ada niat menyelesaikan permasalah yang bakal berujung bentrok ini, dugaan sementara konflik lahan ini diduga dipelihara dalam rangka mendulang suara jelang pemilihan, baik Pilkada, Pilek maupun Pilkades.**