Siapa Bilang Tersangkakan Kepala Daerah di Riau Jaksa "Enggan?", Huda: Berani?, Kepala Saya Siap Dibotak

Siapa Bilang Tersangkakan Kepala Daerah di Riau Jaksa "Enggan?", Huda: Berani?, Kepala Saya Siap Dibotak

Kabar Sosial - "Jika ada Kajari di Riau, mentersangkakan Bupati aktif terkait dugaan korupsi, saya Direktur FORMASI RIAU Dr. Muhammad Nurul Huda, SH. MH akan botakin rambut", demikian tulis Direktur FORMASI RIAU yang kalimatnya sederhana dalam group.

Kalimat sederhana itu tapi penuh makna dalam supremasi hukum di bumi melayu Riau, sentilan ini sepertinya bentuk "kekecewaan" Dr. Muhammad Nurul Huda terhadap penegakkan hukum terutama dalam kinerja Kejaksan yang diduga "Tebang pilih".

Tentunya sentilannya di di Group Formasi Riau itu membuat ramai komentar, dalam kalimat "guldul atau botakin rambut" dikatakan kalau ada Kepala Kejaksaan di Riau yang akan tersangkakan Bupati aktif di Propinsi Riau.

Pertanyaanya, apa hubungannya antara gudulin rambut dengan ditersangkakan bupati aktif oleh Kajari di Riau? Ketika dikonfirmasi kepada Huda apa maksud dari kalimat itu sehingga pakai botakin rambutnya segela, menurut DR. Muhammad Nurul Huda, bahwa selama ini yang dia lihat dan dengar tidak ada bupati aktif ditersangkakan oleh pihak kejaksaan.

"Kalau kita rajin baca berita, cuma baru KPK lah yang baru ada mentersangkakan kepala daerah. Padahal jika dilihat dari kewenangannya secara umum hampir sama," jela Dr. Muhammad Nurul Huda yang juga sebagai pakar hukum pidanan ini. 

Kemudian ada media yang iseng konfirmasi Kajari Pelalawan Nophy T South, S.H.,M.H mengenai FORMASI RIAU sebut Kajari di propinsi Riau belum pernah metersangkakan Bupati aktif di propinsi Riau, Nophy T South,SH., MH., gayung bersambut dia menjelaskan bahwa, "Penyidik menetapkan siapa yang bertanggungjawab mesti didasarkan pada fakta-fakta. Siapapun yang terlibat tentu dapat dimintakan pertanggungjawaban sepanjang ada fakta keterlibatannya," jawab Nophy.

Disambut Muhammad Nurul Huda, "kita sih berkaca dari kasus-kasus korupsi di Riau selama ini", katanya belum ditemukan Kajari di Riau metersangkakan para pejabat nomor satu di bumi Lancang Kuning ini.

"Kita lihat kasus dua mantan Gubernur Riau, Saleh Jasit, Anas Ma'amun dan Rusli Zainal. Mereka yang metersangkakannya juga KPK kok," kata Huda.

Kemudian disebutkan lagi ke Bupati di Riau, semua yang metersangkakan produk KPK tidak ada produk Kajari di Riau. Mantan Bupati Pelalawan, T Azmun Jaafar, mantan Bupati Kampar, Burhanuddin Husin, mantan Bupati Siak, Arwin AS, mantan Bupati Bengkalis, Erliyan Saleh dan Amril Mukminin yang sedang proses persidangan.

"Semuanya yang mentersangkakan KPK belum ada dari Kajari maupun Kejati di Riau," katanya.

Lalu kapan Kajari di Riau akan metersangkakan Bupati aktif di Riau ini? menurut salah seorang anggota group gerkomentar "Andaikan memang ada Kajari di Riau yang berani mentersangkakan Bupati karena kasus korupsi maka kita akan lihat bersama-sama rambut Direktur FORMASI RIAU akan botak" celoteknya.

Bahkan salah seorang wartawan menyebut kalau Dr. Muhammad Nurul Huda berani membotakan rambut terkait keberanian Kejaksaan mentersangkakan kepala daerah, wartawan ini malah menantang botakin semua "rambutnya".

"Pokoknya semua rambut licin saya buat," selanya "cemeeh".**