Warga Bengkalis Desak Balon Bupati Bengkalis yang Tercemar Jangan Dicalonkan

Warga Bengkalis Desak Balon Bupati Bengkalis yang Tercemar Jangan Dicalonkan

Kabar Daerah - Masyarakat Bengkalis yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Pulau Bengkalis dan Sekitarnya (IKPBS) menggelar aksi terbuka, untuk tidak memilih pemimpin yang tecemar alias yang terindikasi korupsi kolusi dan nepotisme (KKN) di Pekanbaru.

Aksi yang digelar di halaman sekretariat IKPBS Jalan Parit Indah Kota Pekanbaru, Minggu (11/07/20).

Aksi damai ini dilakukan menyusul tak lama lagi, Kabupaten Bengkalis akan menggelar Pilkada serentak pada Desember 2020 mendatang.

Kegiatan tersebut dimotori IKPBS dan dihadiri langsung ketua IKPBS Aziun Asyaari, SH, MH, Sekretaris IKPBS Martias bersama warga dan tokoh masyarakat Bengkalis seperti Azaly Djohan, Achmad Bebas, Burhanuddin, Sarjono, Said Hamzah dan lain-lain.

Dalam aksi yang dibacakan bersama-sama tersebut terdengar jika mereka mengajak dan menghimbau seluruh elemen masyarakat Kabupaten Bengkalis agar membulat tekad menyuarakan serta mengajak melalui media sosial dengan hastag #TolakBakalCalon atau #CalonBupati Dan Wakil Bupati Bengkalis Yang Tidak Bersih Dan Tercemar.

Selain itu massa juga mengajak Partai Politik (Parpol), agar tidak mengusung dan mendukung calon pemimpin yang tercemar serta menaati warkah Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Bengkalis untuk mengutamakan anak watan yang berasal dari Kabupaten Bengkalis.

Sedangkan kepada LAM Riau. IKPBS menghimbau agar berkenan turut memberi himbauan atau warkah yang ditujukan kepada seluruh masyarakat yang ikut sebagai pemilih untuk tidak mencoblos atau memilih calon pemimpin yang tidak bersih dan tercemar.

"Hal ini kita gelar secara sadar agar Bengkalis tidak dikira sebagai negeri koruptor. Sudah dua kali pemimpin kita terjerat hukum, untuk itu kita melakukan aksi ini agar masyarakat Bengkalis terhimbau agar berhati-hati dalam melilih pemimpin untuk negeri kita ke depannya," ujar advokat senior Riau itu.

Lalu siap yang tercemar yang dimaksut massa tersebut, "semua mungkin sudah tahu?". Salah seorang pendemo berbisik pada wartawan "sst, tercemar itu ada kaitannya dengan aliran uang korupsi," tukas pendemo.*Romi