"Jangan Cemarkan Nama Korps Adhyaksa"

Oknum Organisasi Wartawan Kejati Babel Dituding Jadi "Mafia Kasus", Kajati: Laporkan!

Oknum Organisasi Wartawan Kejati Babel Dituding Jadi "Mafia Kasus", Kajati: Laporkan!

Kabar Daerah - Organisasi pers Kelompak Kerja (Pokja) di bawah Institusi Korps Adhyaksa dikenal dengan nama Forum Wartawan Kejaksaan (Forwaka)  Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang katanya bertujuan untuk menyampaikan informasi berupa program dan kinerja atau prestasi yang sudah dilaksanakan atau diraih oleh instansi itu "menuai protes?". Kali ini dikabarkan oknumnya inisial RD main mata dengan cukong timah.

Oknum organisasi pokja wartawan itu dikatakan sejumlah pihak melakukan dugaan "nego kasus" ,hal ini juga diungkap Pers Babel.

Ketua Himpunan Pewarta Indonesia (HPI) Babel yang mewakili sejumlah pers di Babel, Rikky Fermana mengaku sebelumnya masalah ini pernah menjadi pemberitaan hangat di sebuah media online, tepatnya Sabtu (16/5/20).

"Sorotan ini disebut-sebut pengurusnya yang berinisial RD katanya diisyukan menerima sejumlah uang dari utusan "sang cukong" atau bos timah guna meredam pimpinan media massa mainstream tersebut atas pemberitaan dugaan korupsi pembelian timah kadar rendah oleh PT Timah," kata Rikky. 

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Pers Babel itu, terungkap oknum wartawan di Pokja wartawan Forwaka tersebut coba "memainkan" kasus ini.

"Seperti yang pernah kami lansir dengan judul "Kolektor Timah Diduga Utus Oknum Wartawan Coba Redam Berita Korupsi"," katanya.

Kalau memang benar ini semua kata Rikky, maka ini sangat miris di saat institusi Kejaksaan yang dikomando langsung Kajati Ranu Miharja mantan deputi penuntutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang saat ini sedang bekerja keras menuntaskan kasus dugaan korupsi perusahaan BUMN  PT Timah Tbk tersebut.

"Usaha para penegak hukum ini akan ternoda oleh ulah oknum ini," katanya.

Dikonfirmasi wartawan Kajati, Ranu Miharja sebelumnya telah menegaskan kasus tersebut masih lidik dan membenarkan "Agat" sudah diperiksa. Dia juga menekankan agar jangan sampai ada pihak-pihak tertentu yang bermain-main dalam kasus ini.

"RD selaku ketua Forwaka yang disebut-sebut oleh narasumber disalah satu media itu ulahnya sangat disayangkan sekali, karena pers terlibat skandal etika, alias "Ikut cawe-cawe kasus"," katanya.

"Forwaka Kejati Babel, yang semestinnya menjadi kumpulan media dengan garda terdepan mendorong dan mempublikasikan produk-produk Tipikor Kejaksaan malah diduga terlibat kong-kalingkong dengan pihak yang sedang berperkara," lanjutnya.

Sementara Kajati, Ranu Miharja menyebutkan pada Rikky, kalau ada jaksa-jaksa yang bermain-main lapor ke dirinya.

"Akan saya periksa langsung jaksanya,” demikian pernah ditegaskan Ranu kepada wartawan saat beberapa waktu yang lalu oleh Kajati.

Ingin minta ketegasan, terkait masalah ini Pers Babel kembali menghubungi Kepala Kajati Babel, Ranu Miharja tepatnya sekira pukul 20.29 wib untuk menanyakan sikapnya terkait oknum wartawan Forwaka Kejati Babel yang telah membawa organisasi pokja wartawan korps Adhyaksa, "ia mempertegaskan agar melapor kepada organisasi pers dan kepolisian".

"Laporkan saja oknum itu ke asosiasinya atau ke polisi, Kejati menangani korupsinya sedangkan oknum wartawannya pidana umum," jawab Ranu pesan WA pukul 20.40 WIB, Senin (18/5/20).

Sementara itu dari penelusuran di lapangan memang kedekatan sang RD dengan sang cukong Agat itu sangat mesra, karena itu semakin mempertegas dugaan adanya peran RD tersebut seperti yang telah diberitakan hari ini.

Sementara itu, RD ketua Forwaka Kejati Babel saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak diangkat, dan kemudian pukul 16.58 WIB di WA melalui pesan singkat hanya dibaca namun tidak direspon.

Diketahui,karena tidak ingin ikut serta atau terlibat dalam masalah dugaan "main mata" ini 3 orang dewan penasehat Forwaka Kejati Babel memilih mengundurkan diri dari kepengurusan Forwaka Kejati Babel.

Ketiga pengurus dewan penasehat Forwaka Kejati Babel merupakan Wartawan senior dan pemimpin redaksi media salah satu media ternama di Bangka Belitung.(Tim)