Gruop Kampar Digoyang

Diduga Tak Mau Ikut Bermaslah TP4D Kabarnya Tolak Dampingi Proyek Rehab Wako

Diduga Tak Mau Ikut Bermaslah TP4D Kabarnya Tolak Dampingi Proyek Rehab Wako

Kabar Sosial - Berdasarkan informasi proyek rehab kantor Walikota Pekanbaru yang sudah berjalan 50 persen, Plt Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Setdako Pekanbaru, Edi Suherman minta pengawalan pada Tim Pengawal, Pengamanan Pemerintah dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejari Pekanbaru namun informasinya diduga tidak menyetujui.

Banyak kalangan kontraktor mendukung upaya TP4D ini untuk menolak mendampingi proyek Group Kampar ini, karena atas dugaan mengatur sejumlah pemenangan proyek ini para kontraktor di Pekanbaru banyak kehilangan pekerjaan.

"Kami kehilangan pekerjaan karena diduga para pemain dalam lingkungan Pemko yang kami kenal dengan Group Kampar ini telah melakukan dugaan sejumlah kecurangan pada saat lelang," kata salah seorang kontraktor, Senin (19/11/18).

Dikomprimasi saat itu dikantor walikota Pekanbaru Edi Suherman membenarkan kalau dia meminta penampingan dari TP4D Kejari sebagai pengawaas proyek rehap kantor walikota Pekanbaru yang sedang berjalan itu.

Namun Edi Suherman membantah bahwasanya TP4D Kejari Pekanbaru menolak karena belum ada bukti surat tertulis dari Kejari.

"Mana buktinya ditolak kami belum disurati kok," katanya beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi wartawan.

Terlihat Edi bolak balik kekantor Jaksa itu, terdengar kabar beliau diperiksa atas dugaan proyek yang amburadul, selain itu TP4D menduga memang proyek ini bermasalah, sampai saat ini Edi masih menungu surat keputusan dari Kejaksaan Negri.

Sebelum dihebohkan ini, dikonfirmasi Plt Kepala Bagian Umum dan Perlengkapan Setdako Pekanbaru, Edi Suherman itu terkait ada dugaan permainan kontraktor Pelaksanaan kegiatan rehap Kantor Walikota Pekanbaru Edi tutup mata.

Problema mulai dari soal kurang transparansinya pelaksanaan proyek, hingga soal dugaan ketidak pahaman PPK dan PPTK dalam melaksanakan proyek.

Hasil penelusuran kelokasi itu, pelaksanaan rehap kantor walikota ini terkesan asal jadi dan diduga melenceng dari spesifikasi teknis kegiatan, bahan saat itu konsultan pengawas tidak pernah terlihat, namun setelah diberitakan beberpa kali baru konsultan ini muncul.

Penelusuran wartawan kelokasi kerja bahan diduga dimainkan ada sejumlah barang KW yang dipasang, sebelumnya banyak kalangan mengingatkan Edi Suherman agar segera membongkar bahan yang sudah dipasang untuk rehab kantor ini agar kemudian hari pekerjaan tersebut tidak jadi temuan Jaksa, namun Edi terkesan kebal hukum.

Dikonfrimasi Kasi Intel Kejari Pekanbaru Ahmad Fuady membenarkan kalau ada permohonan Edi Suherman tersebut namun sampai berita ini dirilis katanya TP4D belum memberikan izin pendampingan tersebut.**Ajho/Arman