Kabar Korupsi - Terkait berita media dan laporan masyarakat soal penyaluran sembako dengan item yang sudah busuk dari Pemkab Bandung Barat di Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, KBB, 23 April lalu kini dilirik tim Tipikor Polres Cimahi.

Mereka saat ini menyelidiki dugaan penyalahgunaan dalam penggunaan anggaran penanganan COVID-19 serta penyaluran bantuan kepada masyarakat tersebut.

Seperti diberitakan media sebelumnya pengurus RW di Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, KBB, mengeluhkan paket sembako yang diterima dari Pemkab Bandung Barat dalam kondisi tidak layak konsumsi.

Hal ini dibenarkan oleh Kanit Tipikor Polres Cimahi Iptu Herman Saputra, dasar penyelidikan tersebut yakni informasi di Kabupaten Bandung Barat (KBB) Tahun Anggaran 2020.

"Betul kami melakukan penyelidikan terkait dugaan penyalahgunaan anggaran bantuan COVID-19. Itu terkait sembako yang busuk di Desa Citapen, Cihampelas, KBB," ujarnya

Saat ini pihaknya melakukan penyelidikan dengan agenda mengundang sejumlah pihak seperti Kepala Desa, hari ini pengurus RT dan RW yang menerima dan menyalurkan bantuan sembako tersebut.

"Sudah mengundang pihak terkait. Kita agendakan juga pemanggilan Camat, Sekcam, Sekdes, dan pihak Pemkab Bandung Barat," ucapnya.

Pihaknya belum menyimpulkan adanya kelalaian penyaluran paket sembako untuk masyarakat terdampak COVID-19 yang diterima dalam kondisi membusuk tersebut.

"Belum mengarah dan belum menyimpulkan ke kelalaian. Agenda penyelidikan ini masih panjang. Barang bukti sembako sudah diamankan," tutur Herman.

Katanya, paket sembako yang diterima dari Pemkab Bandung Barat berisi beras 10 kilogram, kentang 1 kilogram, tomat 1 kilogram, pir 1 kilogram, telur 500 gram, mi instan 12 bungkus, minyak 2 liter, dan ayam potong 1 kilogram.

Sementara di RW 13, Desa Citapen, Kecamatan Cihampelas, pengurus RW menerima lima paket sembako melalui pihak desa. Namun ayam potongnya membusuk dan berbau tak sedap.**