Diduga Takut Diberitakan Dokter Bengkalis Positif Corona, Konfirmasi Wartawan Dibola

Diduga Takut Diberitakan Dokter Bengkalis Positif Corona, Konfirmasi Wartawan Dibola

Kabar Sosial - Konferensi Pers yang dilakukan oleh tim Gugus tugas percepatan pencegahan Covid-19 Kabupaten Bengkalis dicurigai kucing-kucingan dengan awak media.

Pasalnya hanya diundang dalam Konfrensi Pers hanya beberapa media saja yang mengikuti dalam Konfrensi Pers yang dilakukan oleh kepala dinas kesehatan Dr. Ersan Saputra dilantai dua kantor dinas kesehatan terkesan terselubung Minggu (03/05/20) sore.

Hal ini puluhan wartawan yang datang kedinas kesehatan Bengkalis merasa kekecewaan yang tidak dapat informasi untuk mengikuti konferensi pers tiba -tiba sudah selesai sehingga rekan rekan media ketinggalan informasi menjadi kesal dengan konferensi pers yang dilakukan oleh kadis kesehatan Bengkalis Dr.Ersan Saputra.

Mulyadi yang mewakili dari wartawan sangat disayangkan sekali konfrensi pers yang dilakukan oleh Tim gugus percepatan Covid-19 kabupaten Bengkalis tidak mengundang kan semua media yang ada di wilayah Bengkalis.

"Mengapa harus pilih-pilih untuk konferensi pers padahal yang namanya konfrensi pers tentu melibatkan kan semua wartawan yang ada di Bengkalis sehingga tidak terjadi kesalahpahaman dengan media lainnya," ungkapnya.

Masih ditempat yang sama puluhan wartawan menjumpai Kabid kesehatan Alwizar untuk meminta keterangan hasil dari konferensi pers tadi Alwizar tidak bisa memberikan keterangan karena alasannya sudah diserahkan penuh kepada juru bicara Tim gugus percepatan percegahan covid-19 kabupaten Bengkalis yaitu kadis Kominfotik Bengkalis Johansyah syafri.

Ketika ditanya siapa aja yang hadir pak ? Katanya dari pihak kepolisian juga hadir tadi, dari kodim juga ada serta johan syah rapat tadi dimulai sekitar jam 14.00 WIB saya pun terlambat datangnya tadi. Tapi kalau mau ada rekaman tadi saya kirim ya nanti bisa dengar dari situ," katanya menirukan.

Kemudian awak media ini menelpon juru bicara Johansyah didepan Kabid kesehatan Alwizar yang disaksikan puluhan wartawan namun tidak diangkat-angkat sampai tiga kali namun tidak ada jawaban.

"Guna untuk mendapatkan informasi terkait hasil konferensi pers yang dilakukan di Dinas kesehatan Bengkalis, kita minta petugas transparan," katanya.

Berselang kemudian awak media ini bersama puluhan wartawan mendatangi kantor Diskominfotik kabupaten Bengkalis namun tidak ada yang dapat memberikan informasi diakibatkan kantor nya tidak ada pegawai yang kami mau tanyakan. Lalu awak media ini menelpon kembali melalui hp seluler kepada Johansyah sangat disayangkan sekali hpnya sudah tak aktif lagi.

Mendapat kan informasi lagi bahwa kepala dinas kesehatan berada dibabershop jalan hangtuah kemudian puluhan wartawan mendatangi babershop untuk menjumpai Dr.Ersan Saputra guna untuk wawancara terkait konfrensi pers terhadap salah satu yang doktor RSUD Bengkalis yang sudah positif Corona, namun gagal untuk diwawancarai karena menurut supirnya dia tidak ada lagi didalam dia sudah pergi.

Kemudian awak media ini mencari informasi kepada salah satu wartawan yang mengikuti Konferensi Oers di Dinas kesehatan tadi yang hadir hanya Dr. Ersan Saputra, Alwizar Dan Ismunandar, yang lainnya tak ada termasuk Johansyah pun tidak hadir dalam konferensi pers tersebut ada apa sebenarnya disebalik konferensi pers ini.*Romi