Pengusaha Game di Bengkalis Tidak Takut Penyebaran Covid-19

Pengusaha Game di Bengkalis Tidak Takut Penyebaran Covid-19

Kabar Sosial - Sesuai surat edaran Plh Bupati Bengkalis yang sudah diketahui oleh khalayak umum bernomor : 331.1/SATPOLPP/2020 / 43 tanggal 21 Maret 2020 yang berisi Perihal Penutupan sementara Warnet dan tempat hiburan sehubungan masih meningkatnya kasus penularan Corona Virus Disease 19 (COVID 19) di Indonesia, tidak menjadi perhatian pengisaha judi di Bengkalis.

Terkait Covid - 19 Kapolri telah mengeluarkan amanat terkait larangan untuk tidak mengumpulkan orang untuk duduk beramai - ramai ternyata pengusa judi ini malah mengambil kesempatan dalam situasi seperti sekarang ini.

Seperti halnya hasil pantauan awak media di lapangan pada hari Jumat (24/4/20) di wilayah Kecamatan Bathin Solapan Kabupaten Bengkalis masih terlihat beberapa lapak meja ikan-ikan yang masih buka dan dipenuhi oleh para penggila permainan judi ikan.

Kalau diperhatikan duduknya nyaris berdempetan, kalau memang ada salah satu yang terkena virus maka penularannya sangat mudah sekali.

Dampak Covid 19 tersebut tidak dirasakan pengusaha judi ini, namun hanya usaha tempat hiburan, seperti rumah makan, kedai kopi, pasar tradisional dan modern bahkan pasar takjil Ramadhan juga dilarang untuk dibuka untuk memutuskan mata rantai penanganan covid 19. 

Terkait dengan masih ditemukan nya meja ikan-ikan di seputaran kecamatan Bathin Solapan, Mandau dan Pinggir tersebut. 

Awak media mencoba untuk konfirmasi melalui Kabid Trantibum Bengkalis Hengki Irawan, Jumat (24/4/20) malam mengaku pengusaha itu tidak boleh buka saat ini dan harus tutup karena sudah jelas surat edaran dari PLT Bupati Bengkalis.

"Apapun alasan nya mereka harus tutup, untuk memutuskan mata rantai covid 19 ini dan saya berharap agar hal ini kerja sama semua camat-camat yang punya wilayah agar lebih tegas lagi, "terang Hengki.

Hal yang berbeda diungkap kan oleh Camat Bathin Solapan, Wahyudin saat awak media mencoba untuk konfirmasi terkait masih ditemukannya warung yang menyediakan meja ikan-ikan terus menjamur.

Salah seorang pemain mengaku mereka berkumpul untuk menang dari hasil penjualan koin game ikan-ikan tersebut.**