Ulah Manusia, Dua Satwa Dilindungi Ini Menderita di Riau

Ulah Manusia, Dua Satwa Dilindungi Ini Menderita di Riau

Kabar Lingkungan - Sejumlah masalah terus terjadi karena hutan dibabat di Riau, hari ini, Jumat (16/1/18) seekor Harimau Sumatera yang diduga kelaparan mencari makan masuk kota sudah dua hari masih terjebak di kolong ruko di Pasar Pulau Burung, Indragiri Hilir (Inhil), Riau.

Dan kejadian akibat pembabatan hutan ini juga dialami seekor beruang madu (Helarctos malayanus) yang saat ini dikabarkan terjerat di perangkap babi di Desa Batang Duku Kabupaten Bengkalis, Riau.

Kedua ekor hewan dilindungi ini menderita hanya karena ulah manusia dan ditambah lemahnya pengawasan oleh penjaga hutan didaerah ini, warga mengaharapkan agar tim kehutanan dari daerah sampai pusat serius menegakkan UU untuk menyelamatkan hewan ini.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono membenarkan kedua kejadian ini, dalam kejadian beruntun ini dia hanya berharap jangan ada lagi pasang perangkap babi dan sarankan jangan babat hutan.

Haryono menjelaskan, peristiwa ini terjadi pada 12 November 2018 kemaren dimana hampir bersamaan seekor beruang didapati warga masuk dalam perangkap babi dan seekor harimau masuk kota di Inhil, karena itu tim BBKSDA Riau sibuk dan langsung terjun ke lokasi untuk menyelamatkan kedua satwa dilindungi ini.

Sejumlah upaya diupayakan tim BBKSDA Riau dilakukan yang di Bengkalis timnya melakukan pelepaliaran kembali beruang ini di kawasan Suaka Margasatwa Bukit Batu di Bengkalis, sementara harimau sumatera di Inhil masih dalam evakuasi.

Banyak pemerhati lingkungan berharap agar hutan diselamatkan agar satwa ini tidak mencari makanan ke wilayah manusia, namun apa daya seperti di Bengkalis LSM sudah melaporkan pembabatan hutan namun diabaikan, sementara di Inhil manusia terus membabat hutan guna memperluas kebun sawitnya.

Apalagi belakangan marak kita dengar yang membabat hutan itu bukan saja masyarakat tempatan melainkan perusahaan raksasa, karena itu lahan habis takhayal hutan lindung pun dibabat, semoga ini menjadi perhatian Kemenrtian.**