UP Date Covid 19 Riau, Mimi: Satu Lagi Positif Bertambah dan Satu Meninggal

UP Date Covid 19 Riau, Mimi: Satu Lagi Positif Bertambah dan Satu Meninggal

Kabar Kesehatan - Informasi terbaru, saat ini di Provinsi Riau terdapat penambahan 1 kasus positif sehingga total di Provinsi Riau terdapat 2 kasus positif (1 dirawat dan 1 sudah dipulangkan), 71 PDP, dan 7.017 ODP.

"Dari PDP ini, yang sudah kita dapat hasilnya 25 PDP negatif dan sudah dipulangkan serta 1 PDP meninggal dunia," kat Kadiskes Prov Riau, Mimi Yulianti Nazir, Senin (30/3/20).

Dijelaskan Mimi, pasien 1 positif covid-19 di Riau, M (63), telah dinyatakan sembuh setelah hasil swab testnya 2 kali negatif dan telah dipulangkan.

"Tentunya kita bersyukur, hal ini tidak lepas dari sikap M (63) yang tetap tenang dan tidak panik selama diisolasi sehingga imunnya bekerja dengan baik," lanjutnya.

Sementara itu ada penambahan 1 kasus positif covid-19 di Riau adalah pasien AH (42) yang merupakan hasil tracing kontak dari pasien positif pertama, M (63), dan saat ini pasien AH (42) sudah diisolasi dan mendapat perawatan di RSUD Arifin Achmad, Pekanbaru.

"Dengan penambahan kasus positif ini, Dinas Kesehatan Provinsi Riau langsung melakukan tracing kontak dari pasien AH (42). Dalam melakukan tracing ini kami bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, BIN, dan Polda Riau. Selain itu, kami juga sudah mengisolasi keluarga yang tinggal serumah dengan pasien AH tersebut," jelasnya.

Kedua pasien positif di Riau, M (63) dan AH (42), merupakan imported case. Mereka berdua merasakan gejala covid-19 setelah pulang dari Malaysia. Keduanya mengikuti kegiatan Tabligh Akbar di Sri Petaling, Kuala Lumpur, Malaysia, pada akhir Februari yang lalu.

"Di Malaysia sendiri, dari klaster Sri Petaling ini ada lebih dari 600 kasus positif covid-19," jelasnya.

"Kami meminta kepada masyarakat Riau yang mengikuti kegiatan Tabligh Akbar di Sri Petaling, Kuala Lumpur, Malaysia dan memiliki gejala covid-19 untuk dapat menghubungi call center 0761-23810," lanjutnya.

Sementara Sabtu (28/3) pagi sebelumnya, Dinas Kesehatan sudah menerima bantuan 2000 stel APD dan 6800 alat rapid test dari Kementrian Kesehatan dan Yayasan Kemanusiaan Buddha Tzu Chi yang langsung kami distribusikan ke RS dan Puskesmas yang membutuhkan sesuai jumlah ODP di daerah tersebut.

"Rapid test ini diprioritaskan untuk tenaga medis dan ODP. Perlu diingat, rapid tes hanya sebagai petunjuk indikasi covid-19, bukan acuan penentu positif atau negatifnya," katanya.

"Kami sudah mengajukan laboratorium di Provinsi Riau ke Kementrian Kesehatan untuk dijadikan tempat pengecekan hasil swab test agar hasilnya bisa cepat kita dapat," lanjutnya.

"Terakhir, kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan jangan panik, lakukan pembatasan fisik (physical distancing) dan tetap di rumah dan hindari keramaian," katanya.

Dia ingatkan warga Riau agar rutin mencuci tangan dengan sabun, jaga pola hidup sehat, makan buah dan sayuran, Berolahraga rutin, konsumsi vitamin yang cukup dan tidak menyebarkan informasi pribadi dari pasien seperti nama, alamat, dan keluarganya.

"Selain itu perlu diingat juga dilarang UU nomor 44 Tahun 2009 Pasal 32 mengenai hak pasien, hal tersebut juga dapat memberikan tekanan psikologis terhadap pasien dan tentunya kita tidak menginginkan hal tersebut karena dapat menurunkan imunnya," katanya.

Juga dia sarankan agar tetap berdoa, Insya Allah kita akan melewati semua ini. "Semoga kita tetap sehat dan selalu berada dalam lindungan-Nya," pungkas Mimi.**