Pemberantasan Korupsi "Mandul" di Humbang Hasundutan Membuat LIPPSI "Jengah"

Pemberantasan Korupsi "Mandul" di Humbang Hasundutan Membuat LIPPSI "Jengah"

Kabar Korupsi - Masyarakat dan para aktivis anti rasuah dibuat "jengah" karena minimnya pengungkapan kasus korupsi oleh penegak hukum belakangan ini.

Salah satunya adalah Ketua Lembaga Independen Pemberantas Pidana Korupsi (LIPPSI), Mattheus Simammora, saat diwawancarai media saat berkunjung ke kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara (sumut) pada Jum’at (20/3/20) lalu.

Mattheus yang ditemui di salah satu café dibilangan jalan lintas Dolok Sanggul-Tarutung itu secara terang-terangan mengaku pesimis dengan kinerja aparat penegak hukum yang menurutnya lebih cenderung berpihak kepada para pejabat pelaku korupsi.

Mattheus mengungkap beberapa laporan dugaan korupsi sejumlah proyek di daerah ini, Semua hasil investigasi yang LIPPSI lakukan itu sudah dilaporkan kepada lembaga penegak hukum.

"kita seperti menaburkan garam kelaut alhasil bukannya ditindaklanjuti untuk memperbaiki kinerja mereka saja, sementara kasu dugaan korupsinya tidak pernah dilaksanakan," kata Mattheus.

Dicontohkan Mattheus, Contohnya jalan lintas Tapteng-Pakkat-Dolok sanggul yang saat Desember lalu longsor, yang setiap tahun dianggarkan sampai miliyaran rupiah namun kwalitasnya diragukan.

"Tetapi coba kita lihat kualitas proyek itu, asal jadi saja. Tolonglah itu dipantau juga pak," ujarnya.

Sebenarnya masyarakat menurut LIPPSI sudah sangat muak dengan situasi ini, tetapi mereka tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak tahu mau mengadu kepada siapa.

"Sementara kita yang sama sekali tidak digaji oleh pemerintah memiliki semangat yang besar untuk memberantas korupsi," lanjut Mattheus.

Meskipunun demikian, sambung Mattheus selaku pemantau dirinya harus tetap semangat, karena idealnya aktivitas ini merupakan panggilan jiwa.

"Saya sangat berharap akan munculnya pandawa-pandawa penegak hukum yang berintegritas sehingga pemberantasan tindak pidana korupsi di negeri ini bisa berjalan sesuai dengan cita-cita reformasi, pungkas Mattheus.**