Kasus DBD di Banyuwangi Menurun, Warga Dihimbau Terus Waspada

Kasus DBD  di Banyuwangi Menurun, Warga Dihimbau Terus Waspada

Kabar Kesehatan - Korban nyamuk Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banyuwangi menurun namun pemerintah masih tetap waspada akan penyebaran virus ini, selain itu penyebaran virus corona juga menjadi perhatian khusus.

Saat mengunjungi pasien penderita Demam Berdarah yang tengah dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Blambangan, Minggu (15/3/20), Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas minta masyarakat untuk juga waspada terhadap penyakit ini, untuk mengatasinya adalah  lewat pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Kepedulian akan lingkungan sehat ini kunci dari pencegahan," kata Anas, 

Anas menyebut, gerakan PSN ini dilakukan dengan gerakan 3M yaitu, menutup, menguras, dan mengubur. Selain itu, juga membangun hidup bersih dan sehat.

"Kita sudah perintahkan Dinas Kesehatan Banyuwangi sudah melakukan gerakan serentak PSN di seluruh wilayah bersama dengan masyarakat untuk membersihkan lingkungan," katanya.

"Antara lain dengan gerakan 3 M, menguras tempat tempat air, menutup tempat penampungan air, kemudian mengubur barang bekas. Termasuk juga kemungkinan adanya sarang-sarang nyamuk dimana-mana, kemudian juga membangun hidup bersih," lanjut Anas.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi telah mencatat mulai Januari hingga bulan Maret ini ada sekitar 39 orang terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sementara periode yang sama pad tahun 2019, tercatat 71 orang.

"Jumlah penderita DBD masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Tapi kita tetap tingkatkan kewaspadaan," terang Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Wiji Lestariono

Disampaikan Wiji, hingga saat ini sejak Januari hingga Maret yang meninggal akibat DBD di Banyuwangi mencapai 2 orang. Untuk itu, pihaknya meminta warga Banyuwangi mewaspadai demam berdarah tahun ini.**