Dikonfirmasi Masalah Berita Karhutla Humas Polda Riau Sunarto Agresif, Masalah DPO Dia "Bisu"

Dikonfirmasi Masalah Berita Karhutla Humas Polda Riau Sunarto Agresif, Masalah DPO Dia "Bisu"

Kabar Korupsi - Ada yang aneh di Mapolda Riau, kata warga baunya menyengat diduga mengarah ke Politik pasalnya dikonfirmasi Kabid Humas Polda Riau, AKBP Sunarto hingga berita ini dilansir belum mau menjawab terkait surat DPO Plt Bupati Bengkalis Muhammad diterbitkan, padahal sebelumnya kalau kordinasi masalah Karhutla dia sangat agresif memberikan berita tersebut dengan cepat.

Banyak warga menilai banyak kejanggalan dan sarat Politik dengan terbitnya surat DPO Muhammad oleh Polda Riau tersebut bahkan surat ini menghebohkan warga net yang sebelimnya diduga palsu.

Kebisuan pihak Polda Riau ini juga mendapat sorotan oleh Direktur Forum Masyarakat Anti Korupsi (Formasi) Riau, Dr. Muhammad Nurul Huda, SH. MH., "Wajar, mungkin warga bertanya kalau surat DPO yang diterbitkan itu palsu, tapi tidak menjawab itukan hak Humas atau pihak Polda Riau," kata Nurul dikonfirmasi, Jumat (6/3/20).

Dikatakan Nurul kalau memang DPO ada tersangka lain seperti mantan anggota DPRD Bengkalis Suhendri Asnan alias Asiong dan Yudi Veryantoro yang sebelumnya serentak dinyatakan tersangka masih belum jelas keberadaannya.

"Sepertinya Kapolda lupa seharusnya kasus dugaan korupsi mereka seharusnya sudah dilakukan penaganannya sesegera mungkin, jadi kita desaklah sedikit Kapolda Riau segera melakukan aksi yang sama," pinta Nurul.

Diberitakan sebelumnya, setelah ditetapkan tersangka, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bengkalis, Muhammad. Berdar isyu yang menghebohkan saat ini ada berdar surat Daftar Pencarian Orang (DPO) dari Polda Riau di pesan whatsApp group.

Muhammad yang menyandang status tersangka dugaan tindak pidana korupsi pipa transmisi PDAM senilai Rp3,4 miliar itu sebelumnya dia dikabarkan beberapa kali mangkir dari panggilan penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau.

Selain Nurul banyak kalangan menilai Kapolda melalui Reskrimsus menangani kasus Korupsi pandang bulu, harapan warga semoga Muhammad dan konconya segera mendatangi Mapolda Riau untuk menyerahkan diri.**