Baju dan Celana PDL Kapolda Riau Basah Kuyub, Ini Penyebabnya

Baju dan Celana PDL Kapolda Riau Basah Kuyub, Ini Penyebabnya

Kabar Lingkungan - Ternyata masih banyak warga yang melakukan penebangan liar di hutan alam, tanpa memikirkan akibat hukm yang akan menjerat mereka, bahkan cara membuka lahan dengan membakar masih dilakukan.

Hal ini terungkap dari dalam helikopter saat Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, melihat titik api di Bengkalis, romobongan melihat hutan di Desa Titi Akar, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, melihat dari atas ada pembalakan liar (illegal logging) di kawasan hutan. 

Hal ini menjadi perhatia Kapolda, dimana terlihat pohon dengan tegakkan kayu masih bagus ditebang diduga secara ilegal, setelah rata dengan tanah, lalu dibakar dan di atasnya ditanami kelapa sawit usai padam.

Pola-pola seperti ini, tuturnya, memicu Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) selama ini. Penjarahan kayu di kawasan hutan tersebut dilakukan secara sistematis.

"Setelah dijarah kayunya, dibakar hutannya, dirambah kawasannya, kemudian dijadikan kebun sawit. Ini keblinger. Ayo Kita Lawan!!," ajak Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi.

Melihat fakta-fakta tersebut, Kapolda Irjen Agung akan lakukan proses penegakan hukum dengan mengusut kasus tersebut. "Kayu diambil, bawa keluar kawasan hutan untuk dijual usai diolah, dibakar di lokasi ditebang secara ilegal tersebut, kemudian ditanami sawit," jelasnya. 

Langkah pertama, tuturnya, akan menurunkan saksi ahli ke lokasi di Desa Titi Akar, sebelum menetapkan tersangka. "Kita akan turunkan saksi ahli ke lokasi untuk proses penegakkan hukumnya sebelum ditetapkan tersangka," ungkap Agung. 

Sebelumnya, Kapolda Riau bersama dengan Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Kombes Pol Rahmat Hidayat, Dansat Brimob Kombes Abdul Hasyim, menumpang helikopter menuju lokasi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Desa Titi Akar, Pulau Rupat. 

Dilokasi tim pemdam ikut kaget karena geram bahkan Kapolda ikut memadamkan api yang membakar lahan gambut hingga baju dan celana Pakaian Dinas Lapangan (PDL) dikenakannya ikut basah oleh keringat serta air. 

"Alamak Kapolda basah kuyub," kata salah seorang pemadam Zulfikar, Selasa ditelpon redaksi.

Tak hanya itu kata Tim Pemadam Karhutla Zulfikar, Kapolda Irjen Agung juga ikut makan nasi bungkus dengan Tim Pemadam Karhutla di lokasi bekas terbakar. 

Menurut Zulfikar, Tim Pemadam Karhutla sudah 17 hari terakhir, dengan dipimpin Kapolres Bengkalis, AKBP Sigit Adiwuryanto, berupaya keras memadamkan api di Pulau Rupat dan Bengkalis. 

Usaha tersebut mulai terbantu dengan inovasi Polda Riau dengan membuat aplikasi dashboard Lancang Kuning. Di dalam aplikasi tersebut memuat titik api, personel, peralatan, virtual account, dan lainnya.

Warga berharap para pembalak liar dan perusak hutan ini segera ditanggkap dan diusut sesuai hukum yang berlaku.*Romi/Bengkalis.