Pak Jokowi Dengar Derita Warga Padang Pariaman

Penyakit Aneh dan Gizi Buruk Merebak di Padang Pariaman, Dewan Berang !

Penyakit Aneh dan Gizi Buruk Merebak di Padang Pariaman, Dewan Berang !

Sumbar - Kisah sedih seorang ibu bernama Nel (34Th) di korong Kalawi, Kanagarian Kuranji Hulu, kecamatan Sei Geringing, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar yang membesarkan anaknya yang sedang sakit didera gizi buruk dibawah himpitan ekonomi.

Sang suami sebagai tulang punggung hanya pekerja harian lepas dengan gaji yang sangat minim. Saat ini Nel sedang berjuang untuk kesembuhan sibuah hati bernama Ita. Ita sendiri terkena gizi buruk dan penyempitan saraf otak.

Memang tidak mudah hidup bagi seorang ibu seperti Nel membesarkan anaknya ditengak kemiskinan melanda, seperti kata pepatah gantungkanlah cita-cita setinggi langit tapi kalau tangan tak sampai maka derita seorang ibu hanya tinggal cita-cita, untuk membesarkan anak berbagai upaya telah dilakukan

Dengan keadaan yang seperti ini sang ibu berharap perlu adanya bantuan dan uluran tangan dari warga untuk kesembuhan sibuah hatinya. Dan harapan lain dengan program Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni untuk mendapat bantuan dana kesehatan.

Kalau dilihat fisik Ita tubuhnya yang semakin menggecil karena sakit sudah 7 tahun lamanya. Saat berkunjung Happy Neldi,Se dan Harpianda, SH selaku anggota DPRD Padang Pariaman dari fraksi Gerindra mengaku sunguh sangat miris melihat keadaan anak benama Ita itu.

Kunjungannya ini didampingi LSM Pekat dan wali korong, dari pantauan wartawan terlihat gadis kecil ita terkulai lemas diatasi pangkuan ibunya. Ita tidak sanggup membuka kedua kelopak matanya untuk melihat tamu yang khusus berkunjung untuk dirinya saat itu.

Kehadiran Happy Neldi dan Harpianda dirumah sang anak membuat warga heran sebab dalam kunjungannya itu Happy bibirnya bergetar hebat, ditambah dengan mata memerah dan berkaca-kaca, Happy tak dapat melontarkan kata-kata lagi.

Kedua wakil rakyat itu langsung membelai penuh kasih sayang dengan raut wajah luka yang teramat dalam, apalagi melihat tubuh Ita yang semangkin menggecil.

Kehadiran mereka tanpa ada didampingi pemerintah daerah (Pemda) dan dinas Kesehatan serta pihak Puskesmas setempat maupun pihak kesehatan lain di Padang Pariaman.

"Kemana saja dinas Kesehatan, bidan desa dan pihak Puskesmas didesa ini," kata Happy saat ditanya wartawan okeline.com seraya menyeka air matanya.

"Selama ini mana tanggung jawabnya apalagi mereka (Pihak Diskes. Red) digaji oleh uang rakyat," lanjutnya.

Happy minta Bupati Padang Pariaman, Ali Mukhni dan wakilnya Suhatri Bur jangan menutup-nutupi kebobrokan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat selama ini katanya baik ternya "bohong?".

"Pemberikan piagam kepada dinas Kesehatan ini sangat ironis dan disayangkan, karena peristiwa demi peristiwa sudah mulai terungkap kebenarannya, warga saya sakit," katanya.

Dikatakan Happy Neldi yang didampingi Harpianda, SH, mengenai Visi Misi Bupati Ali Mukhni dan wakilnya Suhatri Bur yang banyak bertolak belakang, terbukti ini merupakan borok Bupati selaku kepala daerah.

"Program Ali Mukhni itu akan kami pertanyakan melalui hak angket DPRD Padang Pariaman, tunggu saja," ancam Happy dengan berlinang air mata melihat derita Ita.

Sementara Harpianda, mengatakan RSUD kabupaten yang begitu megah dibangun oleh pemerintah untuk melayani masyarakat Padang Pariaman terkesan hanya membangun citra sementara rakyatnya menderita.

"Apalagi prilaku bidan desa dan pihak Puskesmas yang lalai ini patut dipertanyakan lagi, apalagi saya dengar masyarakat kabupaten meminta surat rujukan ke RSUD kabupaten malah dirujuk kerumah RSUD kota Pariaman, inikan tidak profesional dan tidak benar karena rumah sakit Kabupaten dibangun megah, akibat ini masyarakat masih harus terpksa membayar biaya perobatan lagi," katanya.

Menurut Happy Neldi lagi, pendapat ahli gizi sumbar Prof. Masrul, penyebabnya anak mendapat gizi buruk adalah dari status gizi masih dalam kandungan kurang, Intake air susu ibu dan makanan yang dimakan ibunya tidak memadai.

"Pola kasuh anak yang tidak baik, anak sering sakit, dan akibat sanitasi rumah yang tidak memadai, apalagi orang tua miskin seperti yang dialami Ita, ini semua adalah tanggung jawab Pemerintah daerah," katanya.

"Kami dari fraksi Gerindra jangan dianggap tertidur oleh Pemerintah, walaupun kami bukan yang terbaik tapi kami sebagai wakil rakyat di Padang Pariaman akan terus berusaha untuk berbuat yang terbaik khususnya bagi masyarakat Kabupaten Padang Pariaman," Tegas Happy Neldi, Se, MM yang didampingi Harpianda, SH.*Arman