Rehab Kantor PMPTSP Kota Pekanbaru Disorot Lagi

Dasar,! Ditanya Pekerjaan Menyalah Pekerja Ini Malah Jawab Tidak Takut Jaksa

Dasar,! Ditanya Pekerjaan Menyalah Pekerja Ini Malah Jawab Tidak Takut Jaksa

Kabar Sosial - Sungguh luar biasa pekerja kontraktor rehab kantor Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Pekanbaru ini, ditegur agar memperbaiki pekerjaanya yang dinilai menyalah malah pekerjanya  menjawab lain dan mengaku tidak takut Jaksa. Apa hubungannya?.

"Bapak siapa, Jaksa saja bos kita tidak takut apalagi bapak yang wartawan,' kata salah satu pekerja dilokasi rehab tersebut beberpa waktu lalu.

Perlu masyarakat tahu, penyataan pekerja ini bisa diindikasikan ada benarnya, pasalnya kantor PMPTSP baru saja beberpa bulan lalu selesai dibangun dengan megah, hari ini malah kembali mereka melakukan rehabilitasi gedung kantor senilai Rp.4.888.508.272. Padahal sebelumnya uang senilai lebih dari Rp. 8 Milyar telah habis untuk melakukan rehab gedung yang sama.

Kasus sebelumnya yang banyak menjadi pembicaraan dikalangan media dan LSM karena terindikasi pengurangan mutu bahan seperti pembelian ACP, pengurangan mutu besi penyangga ACP diduga belum selesai ditangani Jaksa. Kali ini terpantau pekerjaanya asal-asalan.

Hari ini bahkan kembali bangunan rehab terindikasi bermasalah karena sampai batas waktu yang diberikan pihak pemberi kerja rehab tersebut belum selesai. Pantauan wartawan kelapangan terlihat besi sebagai pondasi tidak dilas dan berlobang-lobang, bahkan sambungannya terindikasi rapuh untuk menutupi ini kontraktor menutupnya pakai dempul.

"Semua pekerjaan ini kami berani mengerjakan karena perintah, jadi mau kami las atau tidak ini urusan kami," kata pekerja ini dengan gagahnya?.

Kalau dilhat dari plang proyek, pekerjaan ini dilakukan oleh CV. Rengat Cahaya Permata, dan diawasi oleh konsultan pengawas CV. Graha Maiya Konsultan.

Problema pada rehab sebelumnya mulai dari soal kurang transparansinya pelaksanaan proyek, hingga soal dugaan ketidak pahaman PPK dan PPTK dalam melaksanakan proyek tersebut sangat jelas.

Hasil penelusuran kelokasi rehab sebelumnya itu, pelaksanaan rehap kantor walikota ini terkesan asal jadi dan diduga melenceng dari spesifikasi teknis kegiatan, bahan saat itu konsultan pengawas tidak pernah terlihat, namun setelah diberitakan pada rehab sebelumnya beberpa kali baru konsultan ini muncul.

Terkait ini dikonfirmasi Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Muspidauan, SH, memalui telphon mengaku sedang sibuk. "Maaf lagi sibuk, nanti hubungi lagi ya," jawabnya.**Tim