Diduga Limbah PLTU Batu Bara Teluk Sepang Kota Bengkulu Penyebab Kematian 5 Penyu

Diduga Limbah PLTU Batu Bara Teluk Sepang Kota Bengkulu Penyebab Kematian 5 Penyu

Kabar Lingkungan - Limbah air bahang PLTU batu bara Teluk Sepang, Kota Bengkulu memakan korban, kabarnya  lima ekor penyu ditemukan mati dalam waktu berdekatan dalam dua pekan terakhir.

Ketua Kanopi Hijau Indonesia, Ali akbar, menyayangkan hal ini, katanya selama 2 Minggu ini sudah melihat 5 ekor penyu yang terdampar di sekitaran pantai dekat PLTU batu bara, sayang belum ada tindakan jelas dari KLHK.

"Dekat PLTU Kematian terakhir penyu tersebut ditemukan pada Senin (18/11/19), sekitar pukul 16.15 WIB," katanya.

Selain 5 ekor penyu yang dilindungi ditemukan mati terdampar di tepi laut Kelurahan Teluk Sepang. juga ditemukan ikan yang mati adalah dari berbagai jenis, mulai dari lida-lida, sarden, dan belanak.

"Ikan mati tersebut ditemukan sekitar 30 meter dari saluran pembuangan limbah air bahang PLTU," katanya. 

Katanya, 10 November 2019 lalu sekitar pukul 12.30 WIB, warga menemukan banyak ikan dan 2 ekor penyu mati di area pembuangan limbah air bahang PLTU batu bara Teluk Sepang. 

Teluk Sepang. Dua ekor penyu yang mati, salah satunya memiliki ciri-ciri berwarna hitam belang-belang putih berdiameter sekitar 50 cm ditemukan 100 meter dari saluran pembuangan limbah air bahang ke arah pantai Teluk Sepang. 

"Satu ekor penyu berdiameter sekitar 1 meter ditemukan 20 meter dari saluran pembuangan air bahang ke arah lentera hijau. Jenis penyu yang mati adalah penyu sisik," tukasnya.

Dia berharap pihak terkait segera turun ke lapangan guna mencari apa penyebab kematian hewan dilindungi ini.**