OJK Diminta Tanggap

Debitur Kaget Unit Dielalang, PT OTO Multiartha Pekanbaru Masih Tagih Kridit

Debitur Kaget Unit Dielalang, PT OTO Multiartha Pekanbaru Masih Tagih Kridit

Kabar Bisnis - Pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Riau harus tahu kejadian yang merugikan pihak debitur di Riau, yang mencuat korbanya bernama Bambang Susilo dimana satu unit mobil Honda HRV BM 23 LO warna merah tahun 2015 atas nama STNK Dewi Murni Legiawati pindah tangan di kantor Leasing itu ternyata masih tersangkut namanya, itu disebutnya telah mecoreng nama baiknya di Bank.

Anehnya lagi berdasarkan pengakuan Bambang Susilo yang dikenal dengan panggilan Bembeng itu, mobil (unit) yang melakukan kridit atas namanya sudah ditarik dari tangan pihak lain namun dia masih disurati oleh pihak PT OTO Multiartha Pekanbaru kalau Bembeng masih punya hutang, sementara berdasarkan informasi mobil tersebut sudah dilelang setahun yang lalu.

"Mobil dilelang saya diminta hutang lagi oleh oknum OTO, kan aneh?," katanya, Senin (4/11/19).

Awalnya mobil bekas tersebut atas nama Dewi Murni Legiawati dan akat kridit atas namanya (Bambang Susilo) namun setelah jalan beberpa bulan dilakukan pembayaran, lalu mobil tersebut dipindah tangankan di kantor  PT OTO Multiartha Pekanbaru kepihak lain. 

"Sekira 18 bulan kridit mobil Honda HRV BM 23 LO dari saya dan pihak lain, mobil itu ditarik oleh pihak OTO tanpa memberitahukan kepada saya, sementara OTO masih minta nama saya sebagai debitur," katanya.

Yang menjadi masalah menurut Bembeng, mobil telah ditarik tanpa pemeberitahuan namun masih ditagih, bahkan namanya di Bank jelek karena BI Checking ternoda. 

Dikonfirmasi melaui telphon selulernya Ruslan sebagai pihak PT OTO Multiartha membenarkan kejadian tersebut, namun penagihan pada Bembeng katanya dilakukan sebelum mobil tersebut di tangan perusahaan.

Diakunya, Kredit mobi  mobil bekas di Pekanbaru AN Dewi Murni Legiawati akat  kridit atas nama Bembeng, jalan beberpa bulan mobil HRV tersebut pindah tangan ke pihak ke 3 dikantor OTO di Pekanbaru.

"Bembeng denga pihak ke 3 ada perjanjian tersendiri bilamana pihak ke 3 tidak sanggup bayar maka dia harus menyerahkan pada bemabeng kemali dan membayar kewajiban sisan hutangya.

Ternyata pihak ke 3 mengadaikan keorang lain "katnya sih" sepengetahuan pihak leasing, ditengah jalan kridit macet nunggak 2 bulan, atas keterlambatan ini pihak ke 3 mengadaikan pada pihak ke 4, jalan sekira 18 bulan mobil itu ditarik oleh OTO, namun sebelumnya pihak OTO tidak menyurati (pemberitahuan) Bembeng.

Namun ketika disambangi kekantor OTO ternyata mobil HRV itu telah dilelang OTO tanpa sepengatuan Bembeng belakangan muncul tagihan seolah-olah belau masih punya hutang dan mobil masih ditangan orang lain.

"Setelah kami mau bayar pelunasan baru ketahuan mobil tersebut sudah dilelang OTO," pungkasnya.**Ajho