Kabar Sosial - Enam warga Malaysia berinisial AMI pria 58 tahun, SBS pria 62 tahun yang berprofesi sebagai dokter umum, MH pria 63 tahun pensiun perawat, MZO pria 57 pensiun guru, MFA pria 24 tahun dan ZB pria 55 tahun pekerjaan wiraswasta. diamankan petugas Imigrasi Kupang.

Mereka digelandang ke kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (21/10/19). Keempatnya ditangkap saat Imigrasi melaksanakan pengawasan keimigrasian di Hotel Sumba Sejahtera Tampilkan, Kabupaten Sumba Barat Daya, Kamis (17/10).

Kepala Seksi Intelijen dan Penindakan, Narsepta Hendi membenarkan, maslah deportasi ini, pihak Imigrasi katanya mendapat informasi dari masyarakat bahwa enam warga Malaysia tersebut sedang melakukan sunatan massal tanpa mengantongi izin resmi.

"Mereka melakukan sunatan massal di Kabupaten Sumba Timur, Sumba Tengah, dan Sumba Barat Daya tanpa mengantongi izin resmi dari Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan setempat. Setelah petugas kami melakukan pengawasan ternyata betul mereka tidak mengantongi izin tersebut," ungkapnya.

Menurut Narsepta, enam orang warga negara Malaysia ini masuk ke Indonesia melalui Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali, pada (11/10) lalu, dengan izin tinggal Bebas Visa Kunjungan (BVK) selama 30 hari.

Menindaklanjuti temuan tersebut, penyidik Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang dan pemeriksa dari Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, melakukan pemeriksaan bersama pada Sabtu (19/10/19 lalu), di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang.

"Pemeriksaan bersama tersebut adalah wujud sinergi lintas instansi untuk mencegah dampak negatif keberadaan dan kegiatan orang asing di Indonesia," katanya.

Proses deportasi dilakukan melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta Senin (21/10), pukul 13.30 WIB di bawah pengawalan Kepala Sub Seksi Penindakan Keimigrasian. Ke enam WN Malaysia tersebut dideportasi kembali ke negaranya menggunakan penerbangan Air Asia QZ 226 tujuan Penang Malaysia.**