Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf Amin

"Jika Tanpa Beban", Jokowi Harus Tutup Perusahaan Perusak Lingkungan

"Jika Tanpa Beban", Jokowi Harus Tutup Perusahaan Perusak Lingkungan

Kabar Lingkungan - Jelang Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin dilantik sebagai presiden dan wakil presiden periode kedua siang ini, sejumlah aktivis dan pemerhati lingkungan ingatkan komitmen pemerintah atas kerusakan lingkungan di Riau. 

Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) di Sumatera Selatan, Hairul Sobri, juga ikut mengingatkan Jokowi soal kebakaran lahan dan kabut asap karena lahan gambut telah berubah fungsi.

"Periode kedua Pak Jokowi jadi presiden. Kami ingatkan 2 poin penting, pertama soal agraria dan kedua terkait lingkungan," ujarnya, Minggu (20/10/19).

Sebagai aktivis lingkungan, Hairul pun berharap pada periode keduanya ini Jokowi mampu mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan. Sebab, hal ini menjadi salah satu janji Jokowi sejak periode pertama.

Sementara itu, aktivis lingkungan Sahabat Alam Raya (SAHARA) di Riau, Mattheus Simamora ingatkan Jokowi agar meninjau dan mengkaji ulang izin perusahaan yang sudah terlanjur menanam sawit di lahan gambut.

"Berkaca dari kebakaran lahan yang tidak terkendalikan dari lahan gambut yang banyak menyumbang asap sampai ke negara tetangga," katanya, Minggu (20/10/19).

Khusus untuk lingkungan, masalah karhutla dan kabut asap menjadi sorotan khusus. Lemahnya penegakan hukum atas kejahatan lingkungan menjadi pintu bagi koorporasi.

"Kalau penegakan hukum timpang maka akan berdampak pada lingkungan, dan korbannya pasti masyarakat," imbuhnya.

Lahan gambut yang terindikasi banyak ditanam sawit itu dari PT Adei Plantation di Pelalawan, yang diduga kedalaman gambutnya diatas 6 meter, dan juga PT Indosawit Subur (KKPA Delima Sakti) di SP 7 Pelalawan, Wilmar Group, dan banyak lagi perusahaan lainnya.

"Contoh kecil saja HTI Panca Eka Group, dan HTI RAPP Group," katanya.

Lanjut Mattheus, karena diakhir periode pertama presiden Jokowi asap kembali menjadi bencana. ini membuktikan penanganan yang berdampak terhadap efek jera belum ada. Jokowi harus berani menutup perusahaan perusak lingkungan.

"Ini krisis ekologis dan berdampak pada lingkungan akibat dari kabut asap. Kita minta periode kedua ini Jokowi serius mengatasi lingkungan terutama terkait kabut asap. Di mana persoalan kabut asap kini tak dapat dianggap sebagai masalah biasa," pungkasnya.*Jho