Sumbang Asap, PT TCP di Jambi PT Adei Plantation di Riau Disegel

Sumbang Asap, PT TCP di Jambi PT Adei Plantation di Riau Disegel

Kabar Lingkungan - Direktur Pengaduan, Pengawasan dan Penerapan Sangsi Administrasi KLHK RI, Sugeng Priyanto, mengakui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI kembali menyegel lahan tersebut kembali terbakar dan menjadi penyumbang asap terbesar di Jambi. Lahan  PT TCP ini terbakar mencapai 3.254 hektar banyaknya.

Kali ini PT TCP di Desa Muaro Medak, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Lahan hutan tanaman industri (HTI) yang sangat berdekatan dengan wilayah Kabupaten Muaro Jambi itu disegel setelah lahan mereka dermawan ikut menjadi penyumbang asap.

Sebelumnya banyak perusahaan yang disegel di daerah ini karena kasus yang sama sayang perusahaan tersebut terkesan disembunyikan, kecuali PT Adei Plantation di Pelalawan, Riau.

"Lahan ini merupakan lahan HTI, luas lahan ini mencapai 4800 hektar, kami bisa lihat hamparan luas yang berada di kawasan hutan produksi ini semuanya terbakar. Ini lahan yang paling luas terbakarnya dan sangat dekat sekali dengan Jambi sehingga menjadi penyumbang asap terbesar di Jambi maupun Palembang,'' katanya Sabtu (5/10/2019).

Lahan konsesi milik PT TCP ini dulunya juga pernah terbakar pada tahun 2015 silam. Lahan terluas dengan tumbuhan akasia itu kembali terbakar di tahun ini dan menjadikan lahan yang paling luas terbakarnya di Sumatera.

"Ini adalah perusahaan ke-8 di Sumatera Selatan yang saat ini sudah kami lakukan segel. Jadi total keseluruhan ada 66 perusahaan yang kami segel di Indonesia ini. Sebelumnya juga ada 7 perusahaan di Jambi yang juga kami segel. Lahan-lahan itu merupakan lahan yang telah berulang terbakarnya, dan kami dari KLHK RI sangat serius dalam menangani kasus kebakaran hutan dan lahan ini,'' ujar Sugeng.

Total telah ada 66 perusahaan yang disegel KLHK.Total telah ada 66 perusahaan yang disegel KLHK. Foto: Ferdi Almunanda/detikcom

Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia di tahun 2019 ini banyak sekali menyebabkan kerugian bagi bangsa. Karhutla yang menyebabkan kabut asap pada beberapa bulan terakhir itu, telah membuat polusi udara memburuk serta membahayakan kesehatan warga. Kabut asap karhutla itu juga menyebabkan ribuan orang mengalami infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).**