Ketua LPM Kota Pekanbaru Sarjoko alias Asun Dituding Penadah Proyek Pemko

Ketua LPM Kota Pekanbaru Sarjoko alias Asun Dituding Penadah Proyek Pemko

Kabar Korupsi - Ironis kalau bapaknya pejabat anaknya ikut jadi pejabat, itu terjadi hampir diseluruh NKRI, kalau di Riau ada sejumlah daerah terindikasi KKN.

Lain lagi halnya dengan Anak kandung dan keponakan Walikota Pekanbaru (Wako) Firdaus dituding ikut ”main” proyek pemeirntahan.

Tudingan itu diungkapkan massa demonstran dari BEM Fakultas Ekonomi (Fekon) Universitas Lancang Kuning (Unilak) ketika berunjukrasa.

Ketika aksi mereka itu, massa pengunjukrasa tak segan-segan memajang foto Wako FIrdaus dan keponakannya, Amir Luthfi. Di tengah foto keduanya terpampang tuntutan para pengunjukrasa dan kata “DIDUGA GEMBONG KORUPTOR DAN MONOPOLI PROYEK PEMKO PEKANBARU”

Sementara  dilansir dari laman kanalriau dalam orasinya, salah seorang orator Cep Pernama Galih meminta pihak penyidik Ditreskrimsus Polda mengusut dugaan tersebut. Dugaan korupsi itu, menurut versi massa pengunjukrasa antara lain; ganti rugi lahan kantor Pemko Pekanbaru yang baru di Tanayan Raya yang nilainya mencapai Rp 800 miliar.

Lalu anak Walikota, Alfarabi juga ikut mengerjakan proyek Rp20 miliar di Dinas Perkim dan PUPR pada 2017 lalu. Keponakannya Amir Lutfi disebut mahasiswa pendemo memonopoli proyek pembangunan jalan selama tujuh pamannya memimpin Kota Pekanbaru.

Selain itu, BEM Fekon Unilak juga mengendus salah satu anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Partai Golkar dan Sekko M Noer terlibat jual beli proyek di dinas yang sama kepada kepada seorang pengusaha yang juga Ketua LPM Kota Pekanbaru Sarjoko alias Asun. Alias "Pendaha Proyek Pemko Pekanbaru".

Kemudian, massa BEM Fekon Unilak juga menuduh Kepala Bapenda Kota Pekanbaru, Zuhelmi Arifin terlibat skandal upah pungut serta dugaan telah melakukan penggelapan banyak pajak.

Usai mendengar aspirasi tersebut, pihak Ditreskrimsus Polda Raiu AKBP Andri Sudarmadi menyatakan akan mempelajari informasi yang diungkap massa pengunjurkasa. Setelah itu, massa dari BEM Fekon Unilak ini pun membubarkan diri dengan tertib.*DW