Suarakan Dugaan Korupsi Kades, Oknum Polisi di Inhu Pukul Wartawan

Suarakan Dugaan Korupsi Kades, Oknum Polisi di Inhu Pukul Wartawan

Kabar Hukum - Ternyata zaman 'Now' masih ada oknum Polisi berpangkat Aipda di Sat Narkoba Polres Inhu melakukan kekerasan pada warga, tragisnya lagi korban penganiayaan adalah wartawan di Inhu bernama Mangasa Situmorang yang menyuarakan dugaan Korupsi seorang kades di desa Punti Kayu, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Oknum Polisi inisial MP ini memang dikenal warga adalah adik sang Kades desa Punti Kayu, oknum Polisi ini kabarnya ngamuk pada wartawan sekitar pukul 18.05 Minggu, (04/8/19) di Dusun Pino-pino, desa Punti Kayu, Kecamatan Batang Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Kronologisnya, Aipda MP datang naik motor secara laju dan menghentikan kederaannya secara tiba-tiba dan memainkan gas motornya berulang-ulang "seperti preman" hingga membuat bising telinga warga di depan salah satu warung kopi milik Bapak Rapi Tamba.

Setelah suara motornya membuat bising telinga, Aipda MP langsung masuk ke dalam warung dan menumbuk sebuah meja dan menghantamkan helmnya ke meja seraya berkata, "Oh kau", kata MP, sambil menarik kerah leher baju wartawan Mangasa Situmorang.

"Semua kau lapor-lapor", kata Aipda Marjones sambil tonjok kepala Mangasa Situmorang.

Bahkan saking "premannya oknum Polisi ini" dia mengancam pada Mangasa Situmorang diberi waktu satu Minggu supaya keluar dari Desa Punti Kayu.

Ulah oknum Polisi MP ini disaksikan oleh Romidi Siahaan, Isak Panjaitan, Besly Sianipar, saksi ini melihat insiden tersebut dan telah memberikan keterangan pada Provos Polisi. Kejadian ini juga banyak disaksikan warga MP mengamuk dan mengancam ini.

Atas kejadian ini, Mangasa Situmorang kabarnya pernah melaporkan saudaranya MP seorang Kades Desa Punti Kayu terkait dugaan tandatangan palsu ditemukan di SPJ Dana Desa 2016.

"Tanda tangan yang diduga dipalsukan adalah milik Kadus Serangge Pabrik yang bernama Nazarudin dan anggota BPD yaitu Roni Situmeang. Dan diduga SP seorang Kepala Desa juga pemenang tender pemasok material proyek dengan nama tokonya "Dwi Bersaudara" namun di konfirmasi malah oknum ini yang menjawab dengan ancaman," kata Mangasa.

Dikonfrimasi langsung MP memalui telpon selulernya sudah dua kali dihubungi masih belum memberikan klarifikasi, Mangasa berharap laporannya segera di Proses.**