Ini Rahasia Massa Buruh Tuntut PT Panca Eka Group Kesejahtraan Tidak Terekspos

Ini Rahasia Massa Buruh Tuntut PT Panca Eka Group Kesejahtraan Tidak Terekspos

Kabar Sosial - Demo Ratusan Serikat Buruh Seluruh Indonesia Federasi Konstruksi Umum dan Informal (KSBSI FKUI) di Jalan Soetomo Pekanbaru, juga minim pemberitaan, kalau ditinjau hanya satu atau dua media saja yang meng ekspos demo tersebut.

Saat menyampaikan orasinya, Juandy Hutauruk didampingi ketua cabang FKUI Siak Charles Siagian, FKUI Kampar Wanto Sinaga meeriakan jangan takut diintimidasi oleh perusahaan.

Aksi massa tersebut digelar didepan PT Panca Eka, pada Selasa (30/7/19) kemaren siang itu, mereka menuntut kenaikan upah. "Apakah saudara takut kalau setelah demo ini saudara di pecat perusahaan," teriaknya, peserta aski beretriak "Tidaaak".

Dalam orasinya itu, buruh mengaku tidak mendapatkan perhatian perusahaan. Kendati sudah bekerja puluhan tahun tapi tak pernah ada kenaikan upah selama tujuh tahun ini.

"Sudah tujuh tahun tak ada kenaikan upah gaji kita tidakpernah naik, yang ada malah pemotongan upah tanpa alasan yang jelas," kata salah seorang orator.

Selain itu buruk Panca Eka Group ini menuntut kenaikan upah, buruh juga agar bus yang digunakan untuk mengangkut anak sekolah diganti dan ditambah.

"Bus yang ada sekarang tidak layak untuk dijadikan bus angkutan sekolah, kita ini manusia," katanya.

Tak berselang lama, Sekira pukul 11.00 WIB, Selasa itu, pihak management Panca Eka Group menerima perwakilan peserta aksi untuk melakukan perundingan dan mediasi.

Peserta aksi yang memenuhi Jalan soetomo membuka akses jalan tersebut yang sudah sempat diblokir menjelang keluar hasil perundingan ataupun mediasi, tak ayal jalan sekitar sutomo mascot sebab kantor Panca Eka Group di kepung massa.

Banyak kalangan menilai aksi demo buruh ini tidak banyak terekspos media, pengakuan salah seorang wartawan cukup dibayar Rp. 50 ribu berita info demo khusus Panca Eka ini tersendat masuk meja redaksi.

"Kita harap tim redaksi mengontrol tim peliputannya dilapangan agar aksi seperti ini disampaikan pada publik," kata salah seorang wartawan yang namanya minta dirahasiakan.**