Warga Sakit Kulit, Diduga PT Karisma Agro Sejahtera Buang Limbah Masuk Anak Sungai

Warga Sakit Kulit, Diduga PT Karisma Agro Sejahtera Buang Limbah Masuk Anak Sungai

Kabar Lingkungan - Salah seorang warga Batu Papan Kecamatan Batang Cenaku Inhu Riau, Agus mengaku warganya gatal-gatal setelah mandi disungai dikataknnya diduga ini dampak pembuangan limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Karisma Agro Sejahtera (KAS).

"Kalau diamati air yang mengalir ke anak sungai, keruh sejak keberadaan perusahaan belakangan air sungai berubah. Ketika digunakan untuk mandi, akan menimbulkan gatal pada kulit," katanya, Sabtu (20/7/19).

Manager PKS PT KAS, saat dikonfirmasi wartawan terkait keluhan warga belum mau menjawab banyak bahkan terkesan mengelak namun dia mengaku ada bantuan sumur bor buat warga.

"Lebih baik menghubungi pak Edi, termasuk soal sumur bor. 
Perusahaan sudah membantu dibeberapa titik dan telah merealisasikan, dan selanjutnya bertahap akan melaksanakan nanti," jelasnya melalui SMS pada wartawan.

berdasarkan keterangan warga lain, Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Karisma Agro Sejahtera (KAS), dituding telah melakukan pencemaran lingkungan. Pasalnya sejak PKS ada anak sungai tidak bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar. 

Tentuny peran dan kehadiran KLHK diharakan warga dalam hal dugaan pencemaran sungai ini.

Proses produksi CPO sendiri seperti diketaui memiliki beberapa tahap, proses dimulai dari tahap penerimaan tandan sawit segar (TBS) yang dilakukan di loading ramp.

Tahap berikutnya adalah sterilisasi, yaitu perebusan buah dengan steam.Steam yang digunakan bertekanan 3 kg/cm2dansuhu 140oC selama 75-90 menit.

Setelah sterilisasi, buah dipisahkan dari tandan. Tahap ini dikenal sebagai pemipilan atau treshing.

Buah yang telah dipisahkan dari tandan dilumatkan menggunakan steam pada suhu 90oC dengan menggunakan digester.

Pada tahap berikutnya, minyak diekstrak dari serat. Proses terakhir adalah pemurnian. Selain menghasilkan CPO, PKS juga menghasilkan minyak inti kelapa sawit (PKO).

Nah sisanya inilah yang dikenal dengan limbah yang telah masuk sungai sehingga ketika dimanfaatkan untuk mandi maka kulit akan terasa gatal.**