Atasi Karhutla

Amril Mukminin Perintahkan Damkar Bengkalis Mulai Siaga

Amril Mukminin Perintahkan Damkar Bengkalis Mulai Siaga

Advertorial - Bupati Bengkalis Amril Mukminin, beberpa waktu lalu perintahkan Damkar Bengkalis mulai siaga, pasalnya kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis harus diminimalisir karena dalam waktu dekat musim kemarau akan datang.

"Damkar harus siaga, sebelum kejadian kebakaran lahan di Bengkalis harus diminimalisir, Saya tidak mau daerah kita ada kebakaran hutan dan lahan," kata Amril (1/7/19). 

Sebelumnya pada HUT tersebut adalah HUT ke-100 Pemadam Kebakaran (Damkar), HUT ke-69 Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan HUT ke-57 Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dia juga sudah mengingtakan akan rawannya kebakaran utan dan lahan di Bengkalis.

"Kita tidak mau lagi ada kelalaian dan lamban dalam mengantisipsi kebaran hutan dan lahan di daerah Negeri Junjunagn ini," lanjutnya.

Apalagi sesuai undangan Gubernur Riau (Gubri), upacara peringatan ketiga HUT se-Indonesia tersebut akan dipusatkan di stadion Kaharuddin Nasution, jalan Yos Sudarso, Rumbai, Kota Pekanbaru ini Gubernurr Riau berpesan agar selalu memawaspadai kebakaran hutan dan lahan ini.

Upacara yang dimulai pukul 08.00 WIB itu langsung akan dipimpin Presiden Joko Widodo selaku inspektur upacara sang Presiden pun juga berpesan yang sama agar para Bupati di Riau agar menjaga lahan masing-masing.

Kegiatan yang ditaja Gubri dengan pejabat Kemendagri serta Gubernur, Bupati dan Walikota se-Indonesia itu mempunyai masalah yang sama.

Sebagaimana upacara tersebut, Bupati Amril mendapat jemputan untuk hadir, dalam rangka optimalisasi upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Kerja Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan kata Amril "Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) bersinergi dengan berbagai pihak melaksanakan upaya-upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan di Riau".

Dalam rangka optimalisasi upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo pada Rapat Kerja Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK) bersinergi dengan berbagai pihak melaksanakan upaya-upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

"Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan terus dilakukan melalui kerjasama antara Kementerian/ Lembaga baik pusat maupun daerah. Sinergi itu dilakukan antara KemenLHK, TNI, POLRI, BNPB, dan satgas-satgas provinsi. Upaya pencegahan dilakukan untuk mencegah agar tidak munculnya titik api dan menekan tingkat bahaya karhutla utamanya di provinsi rawan seperti di Riau," katanya.

Upaya pencegahan karhutla kata Amril, yang telah dilaksanakan yaitu berupa peningkatan status kedaruratan, patroli terpadu, dan operasi darat yang meliputi patroli mandiri dan pemadaman dini.

"Sebelumnya Penetapan status siaga darurat ini tidak bukan adalah ditujukan untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan kewaspadaan terhadap karhutla, untuk itu sesegera mungkin Pemadam di Bengkalis siaga penuh selain itu terus lakukan sosialiasi pada masyarakat," tandas Amril.

Amril menyebutkan pentingnya Patroli Terpadu Pencegahan Karhutla guna menekan tingkat angka karhutla di Bengkalis, sampai saat ini Tim Patroli Terpadu Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Bengkalis diharapkannya sesegera mungkin mendirikan dan mengaktifkan posko desa.

"Patroli Terpadu ini dirancang oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagai upaya pendekatan dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan mengedepankan prinsip deteksi dini, sosialisasi penyadartahuan kepada masyarakat, kemutakhiran data, kehadiran petugas di tingkat tapak dan sinergitas antar lembaga dan masyarakat tingkat desa," katanya.

Amril menerangkan bahwa satu Tim Pelaksana Patroli Terpadu beranggotakan 6 orang dari unsur Manggala Agni (KemenLHK), TNI, POLRI, Masyarakat Peduli Api (MPA), aparat desa/tokoh masyarakat/LSM. Setiap tim dilengkapi dengan 3 sepeda motor trail, peralatan pemadaman dini dan perlengkapan sosialisasi, dengan sasaran desa rawan kebakaran hutan dan lahan.

Lokasi sasaran patroli terpadu adalah berbasis desa yang merupakan satuan wilayah pemangkuan terkecil dengan melibatkan peran masyarakat setempat untuk mengamankan lingkungan masing-masing dan membentuk serta mengaktifkan posko-posko tingkat desa. Posko ini berperan sebagai simpul komunikasi dan koordinasi di tingkat lapangan.

Sementara, Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkalis, Prov Riau Tajul Muddaris, MT, mengaku kebakaran hutan di Bengkalis tahun ini nyaris tidak terjadi.

Sebelumnya ini dia bercerita, terdata Kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau sejak awal tahun, sudah mencapai 1.686,41 hektare, lahan terbakar paling luas diakunya memang di Kabupaten Bengkalis yaitu lebih kurang 500 hektare.

"Alhamdulillah selain anggota berjibaku kita juga dapat bantuan penyiraman udara dari 2 helikopter Water Bombing BNBP, sehingga daerah yang jauh padam berkat kesigapan mereka," katanya.

Ketua Komisi II, bagian Badan Pembentukan Peraturan Daerah (BPPD) dari Fraksi Golkar, Hendri, S.Ag, M.Si mengatakan, beberapa kawasan di Kecamatan Bengkalis memang merupakan salah satu daerah yang rawan terkena musibah kebakaran lahan karena terdiri dari lahan gambut.

"Agar kejadian ini tidak terulang kembali pada tahun ini, hendaknya warga dan khususnya pemilik lahan untuk bersama-sama menjaga lahannya agar tidak terbakar," katanya.

Diwancarai tokoh masyarakat Bengkalis yang berdomisili di desa Senggoro, Kecamatan Bengkalis, Abdullah, mengakatan, gendala pemadaman di Bengkalis karena keterbatasan akses air di lokasi-lokasi terpencil yang menjadi masalah utama dalam menangani kebakaran hutan membuat teknik-teknik tradisional berpotensi menjadi solusi mutakhir.

Menghadapi musim kemarau ini, banyak keprihatinan yang muncul mengenai penanggulangan kebakaran di wilayah Riau. Para pemegang konsesi umumnya membandingkan data cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika terhadap gambaran "hotpots" termal hasil citra satelit, dan mengirimkan satuan pemadam kebakaran ke titik-titik yang paling rawan kebakaran.

Di samping pemetaan area-area rawan kebakaran, masih diperlukan adanya tindakan-tindakan antisipatif untuk memastikan pengendalian yang cepat seketika terjadi kebakaran.

Ide Portable Water Bank ini adalah turunan dari konsep lubang bor (borehole). Di wilayah-wilayah yang permukaan airnya cukup tinggi dan gambut-gambut menjorok hingga ke kedalaman 3 meter lebih, sebuah pipa dengan lubang-lubang kecil atau pori-pori bisa dimasukkan sedalam 1,5 meter ke dalam gambut, dan selang penghisap digunakan untuk menarik air bersih keluar.

"Lalu pompa tangan berukuran kecil menyemburkan air ke titik api, agar kebakaran segera teratasi," kata tokoh yang sudah pengalaman dalam hal pemadaman lahan di lahan gambut yang memenag banyak di Bengkalis," pungkasnya.

Dikatkannya, Kabut asap juga pagi itu sudah tampak berangsur-angsur menghilang, berkat guyuran hujan itu, hanya saja cuma masih ada sedikit mengeluarkan asap, karena api dalam gambut belum mati total.

"Tapi kabut asap sudah tidak ada lagi," ucapnya.

Meskipun beberapa lokasi desa seperti Warga Serbu Posko Kesehatan Dampak Karhutla di Rupat Bengkalis Meski namun, Tim Satgas Karhutla masih tetap melakukan pendinginan di dalam gambut tersebut.

Dia juga memastikan tidak ada lagi titik api yang menyala di permukaan lahan gambut. Dia mengatakan, Tim Satgas terus waspada dan siaga agar tidak terjadi lagi karhutla.

Langkah sinergi pencegahan karhutla itu Latanya harus terus diupayakan dalam mengantisipasi potensi kerawanan kebakaran hutan dan lahan di Bengkalis.

"Ini dilakukan agar kejadian karhutla di Indonesia terus ditekan. Sehingga bencana dan kerusakan lingkungan yang kerap timbul akibat karhutla dapat dikendalikan. Hutan lestari, lingkungan terjaga untuk masa depan.**Romi.