Plesiran Ke Jogja dan Solo, FAM sebut FKUB Medan Menghamburkan Uang Dan "Lukai" Kaum Dhuafa

Photo : Pengurus FKUB Kota Medan
Kabar Medan - Dugaan korupsi berkedok studi banding yang dilakukan pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan memantik perhatian Forum Aktifis Medan (FAM)
Kegiatan yang menggunakan dana hibah dari APBD Kota Medan ini diduga disalahgunakan untuk plesiran ke Yogyakarta dan Solo, bahkan melibatkan istri-istri pengurus. Aparat penegak hukum (APH) pun didesak segera turun tangan.
Baca Juga :
“Kalau benar itu digunakan hanya untuk jalan-jalan, jelas itu menyalahi aturan. APH harus segera periksa. Ini uang rakyat, bukan dana pribadi,” tegas Dedi Harvey Syahril Aktifis yang tergabung dalam Forum Aktifis Medan.
Menurut Dedi, FKUB semestinya fokus menjalankan tugas pokoknya: menyosialisasikan toleransi antarumat beragama. Ia mempertanyakan relevansi kegiatan tersebut dengan fungsi FKUB, apalagi jika studi banding hanya dijadikan tameng untuk kepentingan pribadi atau kelompok.
“Kalau itu hanya kedok untuk plesiran, maka harus diusut. Berapa pun dana yang sudah terpakai, harus diaudit. Publik berhak tahu ke mana larinya uang mereka,” ujarnya tegas.
Dedi juga menyoroti pernyataan Ketua FKUB Kota Medan, Yasir Tanjung, yang menyebut bahwa peserta studi banding bukanlah istri para pengurus, melainkan Kelompok Wanita Kerukunan.
“Ini makin membingungkan. Siapa Wanita Kerukunan itu? Apakah mereka pengurus resmi FKUB? Apa mereka punya hak menggunakan dana hibah atas nama lembaga?” lanjutnya dengan nada heran.
Dedi juga sangat menyayangkan Plesiran FKUB di saat warga lagi kesulitan perekonomiannya.
"ini melukai kaum dhuafa, FKUB Plesiran di saat rakyat susah, Udah jelas hal yang di lakukan oleh oknum FKUB yang adakan study banding dengan membawa istri itu tidak etis, kapasitas istri itu apa di sana? Lha di Sumut aja masih ada yang perlu diperbaiki kinerja FKUB ini, mereka seharusnya menekankan pada perbaikan moral umat beragama yang hari ini dapat kita lihat masih ada yang gak beres, untuk apa study banding itu," katanya.
Rahmadsyah mengatakan Plesiran FKUB menghamburkan uang dan melukai kaum dhuafa
"Ini ekonomi lagi sulit, FKUB malah Plesiran kan sama dengan menghamburkan uang melukai kaum dhuafa," pungkasnya.**