FSP - PPMI Kota Medan Meminta DPP Partai Buruh Restrukturisasi Pimpinan Serta Pengurus Partai Buruh Kota Medan

Photo : Amri Daeng Ketua FSP - PPMI Kota Medan
Kabar Medan - Amri Daeng Ketua Pergerakan Federasi Serikat Pekerja Penerbitan Percetakan Media Informasi FSP -PPMI Kota Medan) mengatakan dirinya meminta DPP Partai Buruh untuk merestrukturisasi serta mengevaluasi Partai Buruh yang ada di kota Medan karena tidak bisa mendudukkan kader kader terbaiknya menjadi Anggota Legislatif DPRD Kota Medan dan juga tidak bisa memenangkan paslon Pilkada Kota Medan yang di dukung Partai Buruh
"Kita minta DPP merestrukturisasi Partai Buruh Kota Medan agar Partai Buruh lebih dikenal dan lebih bisa mensejahterakan buruh serta kedepannya bisa mendudukkan kader terbaiknya di DPRD Kota Medan," ungkapnya, Rabu (25/12/2024)
Baca Juga :
Lanjut Amri Daeng mengatakan Partai Buruh Kota Medan saat ini belum bisa memperjuangkan kesejahteraan buruh yang ada di Kota Medan, serta kurangnya sosialisasi mengenai Partai Buruh ke masyarakat.
"Partai Buruh Kota Medan saat ini tidak mampu membangun mesin politik sampai ke akar rumput," pungkasnya.
Sebelumnya, Setelah Pilkada Partai Buruh Sumatera Utara akan melakukan restrukturisasi kepengurusan partai di tingkat Kabupaten/Kota.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk persiapan untuk menghadapi verifikasi yang akan dilakukan KPU dikemudian hari sebagai peserta Pemilu 2029. Diakui banyak yang saat Pileg maupun Pilkada yang tidak mau berjuang atau tidak mau berkeringat.
"Yang nggak aktif, yang kurang loyal kita ganti. Gak mau pileg berjuang dan pilkada berjuang kita ganti. Di parpol ini nggak boleh hanya duduk- duduk aja, harus bergerak dia," ujar Ketua Exco Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo, Sabtu (21/12/2024).
Willy mengatakan tidak mungkin partai bisa besar kalau pengurus hanya berdiam diri. Ditegaskan kalau Partai Buruh punya harapan besar untuk mensejahterakan masyarakat. Tahapan restrukturisasi ini dimulai saat ini.
"Sekarang kita evaluasi dulu dan kemudian nanti baru restrukturisasi. Dari Desember dan Januari lah paling lama kita lakukan. Nanti akan kita ganti dengan orang yang loyal. Dari tokoh masyarakat ataupun siapa aja karena partai ini punya semua bisa dari Buruh, petani maupun pedagang," kata Willy.
Untuk saat ini, Willy mengaku dari 33 Kabupaten Kota yang ada di Sumut tinggal 2 Kabupaten Kota lagi yang belum terbentuk Partai Buruh. Kedua Kabupaten itu yakni Kabupaten Padang Lawas Utara dan Nias Induk. Diharapkan kedepannya partai Buruh bisa kembali lolos dalam verifikasi untuk menjadi partai peserta Pemilu di 2029.
"Kita terus punya target kalau di 2029 nanti partai Buruh bisa masuk di legislatif. Kalau pada saat Pilkada ini ada 14 Kabupaten Kota yang calon kita dukung itu menang. Kalau untuk Gubernur kita memang kalah," bilang Willy.**